Chapter 41

26 4 0
                                    

RUMAH

🧸🧸🧸

Bell sekolah tanda pulang berbunyi, Alana bergegas keluar dari kelas, ia berlarian kecil menuju gerbang sekolah karena Brian sudah menunggu kedatangannya.

Alana membuka pintu mobil lalu menutupnya kembali saat ia berhasil masuk. Sebelum Brian melajukan mobil, Alana memasang sitbell terlebih dahulu.

"Kita mau lihat rumah yang kamu beli?" Tanya Alana, ia terlihat sangat antusias.

"Iya, betul sekali." Jawab Brian. Dengan perlahan ia melajukan mobilnya meninggalkan gerbang sekolah Alana menuju rumah yang ia beli sebagai tempat tinggal untuknya, Alana dan Noah saat ia sah menikah dengan Alana nanti.

Bisa terbilang, lokasi rumah yang Brian beli berada di dataran tinggai atau puncak. Jarak rumah yang baru Brian beli dengan rumah Alana lumayan sedikit jauh.

Tidak memakan waktu yang lama, akhirnya mobil Brian sampai di rumah tersebut. Brian dan Alana sama-sama turun dari mobil dan berjalan menuju pintu utama rumah yang kuncinya sudah menggunakan smartlock.

Pintu terbuka saat Brian memasukan empat angka sandi. Brian dan Alana melangkah masuk, tidak lupa, Brian kembali menutup pintunya.

Alana memandangi dan memperhatikan setiap inci dari sudut rumah dan melihat satu per satu ruangan yang ada di lantai satu dari rumah tersebut, diikuti oleh Brian dari belakang.

Benar-benar rumah yang sangat mewah dengan nuansa moderen. Seluruh lantai terbuat dari marmer, langit-lamgit rumah yang hight sealing dilengkap dengan kemajuan teknologi. Seperti jendela yang bisa dibuka dengan remot, lampu yang bisa menyala hanya dengan menyerap sensor suara dan masih banyak lagi.

Rata-rata kalau rumah baru pasti masih kosong, tidak ada furniture maupun perabotan rumah tangga lainnya. Itu semua tidak berlaku di rumah baru Brian. Rumah baru pria itu sudah di lengkapi dengan furniture dan perabotan rumah. Sudah sangat lengkap.

Brian tidak mau pusing, membeli ini itu diwaktu dekat. Ia ingin, ia langsung tinggal bersama Alana dan Noah tanpa memikirkan berbelanja furniture dan perabotan.

"Mau ke lantai atas?"

"Mau!"

"Di lantai atas, dindingnya didominasi dengan kaca. Agar, kamu dan Noah bisa menikmati pemandangan mata hari terbit dan terbenam setiap hari. Dan pada malam harinya, kita bisa melihat gemerlapnya lampu-lampu kota."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CONNECT ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang