Chapter 25

136 11 0
                                    

PESTA

🐻🐻🐻

Tok tok tok!

Brian mengetuk pintu kamar Alana, ditangannya sekarang sudah ada satu lembar undangan pesta launching produk baru milik sahabatnya.

Tok tok tok!

Brian kembali mengetuk pintu kamar Alana.

"Ya? Masuk aja, gak di kunci." Tanpa bicara, Brian menurunkan knop pintu lalu mendorongnya dengan pelan. Ia melihat Alana hanya mengenakan handuk dengan rambut yang bawa. Brian bisa menebak, Alana baru saja selesai mandi.

"Ngapa lo?" Tanya Alana dengan tatapan bingung.

"Ada undangan pesta dari teman gue." Brian berjalan mendekti Alana dan memberikan undangan yang sedari tadi ia bawa kepada Alana.

"Undangan pesta? Kapan?"

"Malam ini. Emmm.. lo mau kan, jadi patner gue dalam pesta ini? Sahabat-sahabat gue, mereka memiliki pasangan, sedangkan gue?" Brian tersenyum segaris.

"Sorry ye, gue gak bisa. Nanti malam, gue ada acara sama temen gue." Alana mengembalikan undangan itu kepada Brian.

"O-okeyy..." Alana dapat melihat raut kecewa di wajah Brian.

"Buruan keluar. Gue mau pake baju."

"Yakin, lo nanti malam ada acara?"

"Iya, apa muka gue terlihat bohong?"

"Iya."

"He...he... lucu." Alana memutar malas matanya. "Buruan keluar!" Tanpa membalas, Brian langsung berbalik dan berjalan keluar dari kamar Alana. Tidak lupa, ia kembali menutup pintu kamar Alana.

🐻🐻🐻

Waktu menunjukan pukul 7 malam. Saat ini, di dalam kamar, Brian sedang bercermin, menyisir rambutnya agar terlihat rapi. Penampilan Brian sudah sangat rapi dengan pakaian formal. Kemeja putih dibalut dengan jas berwarna hitam serta celana dasar berwarna senada dengan warna jasnya. Tidak lupa, ia mengenakan sepatu oxford agar penampilannya semakim keren.

Selesai dengaan rambutnya, sebelum keluar dari kamar, Brian berjalan menuju nakas kecil yang berada di samping kasur untuk mengambil jam tangan dan kunci mobil.

"Papa pulangnya jam berapa?" Tanya Noah saat Brian keluar dari kamar. Noah sedang berada di dalam gendongan Wisma. Ya, malam ini Wisma berkunjung ke rumah Alana untuk menjaga Noah selama Brian menghadiri pesta sahabatnya dan juga selama Alana menghadiri acara temannya. Bukannya tidak mau membawa Noah pergi ke pesta, tapi, Brian takut Noah akan merasaa bosan dan merengek ingin segera pulang di tengaah-tengah acara sedang berlangsung.

Beberapa menit yang lalu, Noah sempat bersikeras ingin ikut Brian, tapi, dengan pengertian yang Brian dan Wisma berikan. Akhirnya, Noah bisa mengerti dan ia tidak jadi ingin ikut Brian pergi.

"Papa gak lama kok pulangnya. Hemmm sekitar, jam 10 malam." Jawab Brian dengan senyuman.

Noah mengangguk. "Jangan lupa beliin Noah jajanan banyak-banyak!"

"Oke, Siap sayang!"

"Janji?"

"Iya, janji." Brian mencium gemas kedua belah pipi Noah lalu menatap wajah Wisma. "Ma, Brian pergi dulu ya?"

"Iya sayang, hati-hati di jalan." Brian menyalami punggung tangan Wisma.

"Brian, maaf buat lo nunggu." Suara itu membuat Brian, Noah dan Wisma menoleh ke arah tangga. Ketiganya mendapati Alana sedang turun tangga. Penampilan Alana malam ini sangat cantik. Alana mengenakan cocktail dress ketat berwarna hitam menjiplak tubuhnya yang sexy, rambutnya dibiarkannya tergerai indah dengan sebagian rambut ia geraikan di depan sebelah kanan. Kaki indanhnya mengenakan stiletto heels berwarna senada dengan dressnya. Penampilan Alana semakin cantik dengan anting berlian menjuntai di telinganya.

CONNECT ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang