Chapter 29

74 2 0
                                    

CURIGA

🐻🐻🐻

18:30 WIB

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18:30 WIB

Alana sedang menyibukan diri di dalam kamarnya, ia membuka macbook dan membaca berita yang sedang trending di twitter. Sedari tadi hatinya merasa resah, ia menyibukan diri agar hatinya menjadi tenang. Tapi, sepertinya percuma saja.

Semenjak satu jam yang lalu ia bergulat dengan berita yang ia baca, hatinya tetap saja merasa resah. Ditambah lagi, semakin banyak orang-orang yang mengejeknya simpanan om-om di sosial media Instagramnya.

Untuk sementara waktu, sebelum ia dapat membuktikan ke orang-orang kalau ia bukan simpanan om-om, Alana berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak membuka Instagram dulu.

"Alana..." Panggil Brian dari ambang pintu. Alana tidak mengalihkan tatapannya dari layar macbook. "Gue boleh masuk?"

"Hmm." Brian melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Alana, ia berjalan mendekati sang pemilik kamar yang sedang duduk diatas kasur.

"Noah... hemm, maksud gue, Noah, tiba-tiba suka sama Amber."

"Terus?"

"Ya, terpaksa, gue bakalan nikahin Amber." Entah kenapa, Alana benar-benar merasa tidak rela jika Amber menjadi istri Brian, plus, ibu sambungnya Noah. "Gue merasa sia-sia..."

Alana mengerutkan dahinyaa. "Sia-sia? Apanya? Memangnya, selama ini lo ngelakuin apa?"

"Sebenarnya, gue minta bantuan sama salah satu temen lo." Alana mengalihkan pandanganya dari layar macbook, menatap wajah Brian dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Cepat jelasin." Pinta Alana, tidam sabaran.

"Ya... lo tau sendiri, kemarin-kemarin Noah menginginkan lo jadi mama sambung untuknya. Tapi sekarang, Noah menginginkan Amber untuk jadi mama sambungnya. Gue sih merasa seneng, sebelumnya Noah milih lo buat jadi mama sambungnya. Tapi, agar lo bisa jadi mama sambung buat Noah, lo harus nikah sama gue. Tapi, gimana caranya gue bisa nikahin lo sedangkan lo tidak suka sama gue."

"Bertele! Macam odong-odong rusak! Buruan!"

"Iya iya ini lagi dipakein obeng odong-odongnga." Alana memutar malas matanya. "Maka dari itu, gue minta bantuan sama teman lo, namanya Nia. Gue minta bantuan kepadanya dengan cara memberi tahu gue, hal apa saja yang lo suka dan bagaimana cara bagi seorang cowok buat ngebuktiin ke lo, kalau cowok itu bener-bener suka sama lo." Brian melipat kedua tangannya di depan dada. "Punten."

CONNECT ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang