PUNCAK
🧸🧸🧸
Hari sabtu telah tiba, waktunya untuk liburan akhir pekan. Alana, Brian dan Noah sedang berada dalam perjalanan menuju puncak, ketiganya akan menghabiskan waktu weekend mereka dua hari di sana. Brian sudah nge-booking vila sebelum pergi tadi, jadi, saat sampai nanti, Brian tidak akan kerepotan untuk mencari vila untuk mereka tidur.
"Tik tik tik, bunyi hujan di atas genting..."
"Airnya turun, tidak terkira..." Alana dan Noah menikmati perjalanan mereka dengan bernyanyi bersama. Alana mengiringi nyanyiannya bersama Noah dengan melody yang ia hasilkan melalui petikan senar ukulele yang ia pinjam dari Nia kemarin.
"Cobalah tengok, dahan dan ranting..."
"Pohon dan kebun, basah semua..."
"YEYYYY!" Alana dan Noah bertepuk tangan dengan sangat heboh.
"Siapa yang mau main tebak-tebakan?" Tanya Brian kepada Alana dan Noah.
"Mau mau!" Jawab Alana dan Noah serentak.
"Apa persamaan, tukang soto dan tukang sate? Hayooo tebak..." Alana dan Noah tampak sedang berfikir.
"Sama-sama jualan makanan, bener gak pa?" Jawaban Noah mendapatkan gelengan kepala dari Brian. Noah cemberut karena tidak berhasil menjawab.
"Sama-sama kang jualan!" Jawab Alana, "Udah pasti bener."
"Wahhh jawabanny... juga salah." Alana juga ikut cemberut seperti Noah.
"Kalau salah? Jawaban yang bener apa pa?" Tanya Noah, ia sangat penasaran.
"Jawabannya, sama-sama gak jual bakso." Alana dan Noah tercengang dengan jawaban Brian. Ekspetasi keduanya mendengar ajaibnya jawaban dari Brian langsung anjlok.
"Gak gitu juga jawabannya!" Protes Alana.
"Dasae jokes bapak-bapak!" Timpal Noah.
"Gak jelas!" Alana menabok lengan Brian. Sedangkan yang ditabok tertawa lepas tidak merasa berdosa. Melihat Brian tertawa, Noah pun ikut tertawa.
"Wait." Brian mengambil cokelat dari tas kecil yang di kenakan. Brian selalu menyelipkan satu cokelat saat melakukaam perjalanan. Karena baginya, cokelat bisa mengembalikan mood dan menghilangkan rasa capek. "Kita main tebak-tebakan lagi, siapa yang berhasil menjawab, akan mendapatkan cokelat ini."
"MAU COKELAT!" Mata Alana dan Noah langsung berbinar melihat cokelat itu.
"Okey..." Brian sedang berfikir tebakan apa yang akan ia berikan dengan mata yang fokus mengemudikan mobil. "Sayur, sayur apa yang bersinar?"
"Sayur yang bersinar?" Alana dan Noah langsung berfkir keras untuk menemukan jawabannya.
"Lemon, karena lemon berwarna kuning!" Jawab Alana dan disetujui oleh Noah.
"Bener tuh, lemon warnanya kuning, kan warna kuning itu cerah seperti sinar matahari." Sambung Noah.
"Ah, bener, pinter..." Alana mencium gemas pipi Noah.
"Jawabannya..." Alana dan Noah berharap jawabannya benar. "SALAH!"
"Salah?"
"Iya, jawabannya salah, yang bener itu, terong." Lanjut Brian.
"Kok terong, sih?" Alana terlihat bingung.
"Iya, karena, habis gelap, terbitlah TERONG!" Jawab Brian, ia kembali tertawa lepas sedangkan Alana dan Noah mencak-mencak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONNECT ( On Going )
Teen FictionPELAKU PLAGIAT TOLONG PERGI! 🐻🐻🐻 Mencari seorang wanita untuk dijadikan ibu sambung dari sang anak merupakan tugas yang sangat sulit untuk dilakukan oleh seorang pria bernama Brian Gundawan. Tapi, siapa sangka, sang anak yang bernama Noah Angkas...