18. Ke Mall

20.7K 1K 76
                                    



Happy Reading..!

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Hari sudah semakin sore, Zayn dan Maura izin untuk pulang kerumahnya begitupun dengan Jovita dan Zafer, kecuali Putri. Ia tetap tinggal dipondok sesuai apa yang direncanakan oleh Maura.

"Ra, tapi lo yakin kalo Auliya sama Farida bersih? Kita gak bisa percaya siapapun di pondok ini," bisik Putri.

"Gue yakin, sebelum gue minta bantuan sama mereka. Gue udah suruh Alex cari tau tentang mereka sampai akar-akarnya dan mereka bersih, gak ada kasus samsek," balas Maura membuat Putri mengangguk paham.

"Saida, aku sama Mas Zafer pamit pulang dulu, ya. Titip Putri dan juga Maura, kuat-kuat sama mereka ya, dan kalian." Jovita menunjuk kedua anaknya, "jangan nakal! Jangan nyusahin Ummi sama Abi, paham?!" Sambung Jovita.

"PAHAM, BOS!" Pekik keduanya sambil hormat, semua yang disana tertawa dengan tingkah si kembar beda emak bapak itu.

"Yaudah, kita pamit ya, assalamualaikum," pamit Jovita dan Zafer. Keduanya pun berjalan menuju mobilnya, sebelum itu, Jovita memeluk Putri dan juga Maura secara bergantian. "Kalian jaga diri baik-baik, ya?" Keduanya mengangguk sambil tersenyum. Setelah itu, Jovita benar-benar pulang kerumahnya.

Kini Zayn dan juga Maura yang berpamitan, "kalau gitu, Zayn sama Maura juga pamit pulang ya, Ummi, Abi."

"Kalian gak mau nginep aja?" Ujar Saida.

"Nah betul tuh, nginep aja! Ya, ya?" Sahut Putri dengan memohon.

"Maaf, Ummi. Sepertinya untuk malam ini tidak bisa, tapi In sya Allah nanti kita nginep," balas Zayn.

"Yaudah, seterah kalian saja. Jangan lupa cucu Ummi ya," ujar Saida membuat dua remaja itu kikuk ditempat.

"Ummi... Udah ah, Zayn sama Maura pamit dulu. Assalamualaikum." Keduanya menyalimi tangan Saida dan juga Aiman. Setelah itu Maura berpelukan dengan Putri, "lo betah-betah ya, dan jangan lupa misi kita," bisiknya di kalimat akhir.

Putri mengangguk, "lo tenang aja, lo juga jaga diri ya." Maura mengangguk sebagai jawabannya.

"Aku pamit dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Keduanya pun pergi dari pondok untuk menuju kediaman mereka.

Semoga lo selalu baik-baik aja, Ra. Gue harus segera dapetin pelakunya! – batin Putri yang dapat didengar Zayn.

Sebenarnya ada apa dengan Maura? Kenapa dia gak cerita apapun dan apa maksud omongan Putri, pelaku? Pelaku apa? – hati Zayn bertanya-tanya.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Maura dan Zayn sudah sampai rumah beberapa menit yang lalu. Setelah membersihkan diri, keduanya duduk di ruang keluarga untuk menonton televisi ditemani dengan cemilan yang dibeli Zayn kemarin. Tidak ada pembicaraan, hanya ada suara televisi yang memenuhi ruangan. Keduanya kalut dengan pikiran masing-masing, Zayn yang memikirkan maksud suara hati Putri sedangkan Maura memikirkan cara memberitahu ke Zayn tentang kejadian beberapa hari terakhir ini.

"Aura," panggil Zayn membuka pembicaraan.

Maura tidak menjawab, ia hanya menoleh kearah Zayn dengan mengangkat satu alisnya. "Kamu masih marah sama aku?"

"Engga."

"Terus kenapa diem?"

"Lagi puasa."

"Puasa apa malem-malem?" Tanya Zayn bingung.

ZAYRA | PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang