•
•
Happy Reading..!
*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚
Hari sudah berganti, Maura sudah diperbolehkan pulang karena kondisi nya membaik bahkan sangat membaik, gadis itu aktif sekali. Putri datang kerumah sakit untuk menjenguk sahabat nya sekaligus mengantarnya pulang. "Lo yakin nerima perjodohan itu?" Tanya Putri yang sedang fokus membereskan kamar rawat Maura.
"Hm... Seperti yang lo denger."
Putri menghentikan aktivitas nya lalu menatap Maura dengan penuh selidik, "tumben? Pasti ada alasan nya, kan?"
Maura mengangguk sambil tersenyum tipis, "kalo ganteng gue gas kalo jelek gue skip lah."
"The real pecinta cowok tampan, ye. Gak sekalian aja nikah sama jungkook?"
"Kalo bisa udah gue nikahin anjir tuh jungkook, ah... Mianhe Jungkook oppa," ujar Maura dengan dramatis.
"Tapi... Bukan karena ganteng doang gue nerima perjodohan ini, ada alasan lain," sambung Maura.
Putri berjalan mendekat ke Maura, "apa? Apa?" Maura membisikan sesuatu ditelinga sahabat nya, seketika matanya membelalak tidak percaya, "GILA!! LO YAK--- Phff."
Maura membekap mulut sahabat nya, "jangan teriak-teriak sialan! Lo mau nyokap gue denger, hah?!" Putri menghempas tangan Maura dari mulutnya.
"Tangan lo bau anjir!"
"Ya kan bekas mulut lo bego!" Putri hanya cengengesan.
"Tapi lo serius?" Tanya Putri yang masih tidak mengerti dengan jalan pikir sahabatnya.
"Iya lah! Siapa suruh mau dijodohin sama gue!"
Putri jadi prihatin, bukan ke Maura! Tapi ke cowok yang dijodohkan dengan cewek bar-bar ini. Siapapun yang dijodohin sama nih anak Fir'aun, sabar-sabar ya ngab."
Tidak lama kemudian, Jovita datang ke ruang rawat Maura setelah membayar biaya rumah sakit, "udah semua? Gak ada yang ketinggalan, kan?"
Keduanya menggeleng, "gak ada, yuk, Mah." Mereka pun berjalan keluar rumah sakit, namun ketika sampai lobby, Maura tidak sengaja melihat Dokter ganteng yang kemarin merawat nya. Gadis itu berlari kecil untuk menghampiri Dokter tersebut, "DOK, DOKTER GANTENG!" Serunya membuat atensi pengunjung menoleh kearahnya begitupun dengan sang Dokter.
"Ada apa, Maura?"
"Huft... Sebentar, Dok. Nafas dulu," ujarnya membuat dokter itu menggeleng.
"Oke! Jadi aku mau berterima kasih sama Dokter ganteng karena udah ngerawat aku dengan baik beberapa hari ini, makasih ya, Dok."
Dokter itupun tersenyum, "sama-sama, Maura. Lagian ini sudah tugas saya sebagai dokter untuk merawat pasien nya. Kamu jangan balapan lagi, bahaya."
Maura tersenyum simpul, "aciee~~~ Dokter khawatir ya sama aku?" Ujar nya dengan centil. Melihat kelakuan sang anak, Jovita menghampiri keduanya.
"Dokter, maaf ya. Sepertinya benturan kemarin membuat otak nya makin sengklek. Sekali lagi, maaf dan terima kasih banyak, kami permisi." Jovita menyeret anak nya secara paksa namun lembut. "DOKTER GANTENG, NANTI KITA KETEMU LAGI, YA?"
Dokter itu hanya geleng kepala untuk yang kesekian kalinya. Putri yang memperhatikan kejadian itu makin yakin kalau sahabat nya gila karena mau dijodohkan. Kasian, mana masih muda - batin nya sambil mengekori ibu dan anak yang sedang bertengkar kecil dijalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA | PERJODOHAN
Novela JuvenilThe end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!! ] 📌 Cerita belum direvisi ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua orangtuanya dan ternyata seorang Gus. Yuk mampir yuk^^ . Zayn Abqary Al-Ghaf...