•
•
Happy Reading..!
*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚
Tiga hari sudah berlalu sejak pertemuan mereka. Saat ini, disebuah kamar tepatnya pada pukul dua dini hari, terdapat seorang pemuda yang sedang duduk di atas sajadah dengan tangan dan kepala yang menangah ke atas.
"Ya Allah, yang Maha Perkasa lagi Maha Besar, yang Maha membolak-balikkan hati manusia, dan aku adalah hamba mu yang lemah dan hina, tidak ada daya serta kekuatan kecuali dengan mu. Ya Allah, tundukkan Maura Vellishia Bravaska kepadaku sebagaimana engkau tundukkan Fir'aun kepada Musa, dan lembutkan hatinya untukku sebagaimana engkau melembutkan besi pada Daud."
"Ya Allah, izinkanlah aku untuk menjaganya, izinkanlah aku untuk membimbingnya menuju jalanmu dan izinkanlah aku untuk menjadi nahkodanya menuju surgamu. Karena dia tidak berbicara kecuali dengan izinmu, ubun-ubunnya ada di tanganmu, dan hatinya ada di tangan mu."
"Hasbunallah wani mal wakil ni mal Maula wani'man nasir, Aamiin."
Setelah itu ia berdzikir sejenak lalu lanjut melaksanakan sholat tahajjud. Selama tiga hari ini, Zayn selalu menyebut nama Maura dalam doanya. Entah keputusan apa yang akan diambil oleh Maura, setidaknya ia sudah berusaha, karena ia percaya bahwa Allah selalu mempunyai skenario terindah untuk hambanya. Kita hanya perlu ikhlas dan bersyukur atas semua kebaikan dan ujian yang Allah berikan kepada kita.
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
Hari semakin siang, didalam supermarket terdapat tiga perempuan yang sedang muter-muter, mereka adalah Maura, Putri dan Jovita. Mereka sedang membeli bahan-bahan untuk membuat cemilan atau kue kering. Selama tiga hari ini, Maura belajar memasak dan juga belajar mengaji setiap habis sholat Magrib. Sepertinya Maura bersungguh-sungguh untuk berubah walaupun sifat bar-bar masih melekat pada dirinya.
Putri sedang mendorong troli dan Maura berjalan disamping sahabatnya sambil sesekali mengambil chiki lalu memasukkan secara diam-diam ke troli. Putri tidak mengadu, karena ia juga melakukan hal yang sama dengan Maura.
Keduanya sangat bosan karena Jovita lama sekali memilih daging yang menurutnya sama semua. Mereka memang sudah selesai membeli bahan-bahan untuk membuat kue, karena sudah disupermarket, Jovita pun memutuskan untuk membeli kebutuhan mingguan juga agar tidak bolak balik.
"Put, bosen anjir. Ngayap yok," ajak Maura.
"Yok lah, gue juga gabut." Keduanya pun pergi secara diam-diam dengan membawa trolinya.
Sekilas ide muncul diotak Maura, "STOPPP!!" Teriaknya sambil menghadang troli yang didorong Putri. "Pinggirin makanannya, Put."
Putri merotasikan bola matanya, sepertinya ia tahu apa yang akan gadis itu lakukan. "Ogah! Pinggirin aja sendiri, gue tau, lo mau naikin nih troli terus gue dorong-dorong, kan?" Ujarnya yang tepat sasaran.
"Ehehehe kita emang sefrekuensi itu ternyata." Maura langsung meminggirkan semua bahan makanan yang ada ditroli, setelah itu ia naik keatas troli dan duduk sambil kegirangan. "OKEI, LET'S GOOO!!"
Putri mulai menjalankan trolinya sambil berlari kecil, untungnya sepi pengunjung dan juga supermarket ini sangat luas, tapi tetap saja itu berbahaya!
"HUUU, LEBIH CEPAT, NGENG.... NGENG..." heboh Maura membuat antensi pengunjung menoleh ke arahnya. Sesuai permintaan, Putri sedikit menambah kecepatan larinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA | PERJODOHAN
Fiksi RemajaThe end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!! ] 📌 Cerita belum direvisi ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua orangtuanya dan ternyata seorang Gus. Yuk mampir yuk^^ . Zayn Abqary Al-Ghaf...