51. Masa lalu Zayn

13.5K 627 15
                                    

Guys.. baca pelan-pelan ya karena masalalu Zayn sedikit panjang. Supaya kalian juga tau sama alurnya, dipahami juga dan kalo ada yang ingin ditanyakan atau kurang ngerti, tanyakan dikomen yaw.
Makasih><


Happy Reading..!

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Flashback on.

Saat itu, Zayn memasuki sekolah menengah pertama atau biasa disingkat SMP. Aiman menyuruh Zayn untuk sekolah di Madrasah Islami Ghaffar, tapi pemuda itu menolak dengan alasan pusing hafalan Qur'an. Disini lah Zayn mulai membangkang, dan awal mula Zayn berubah menjadi sosok yang tidak dikenal oleh Saida dan Aiman.

Zayn masuk ke SMP internasional yang ada di Jakarta. Pemuda itu sangat senang sekolah disini karena jarang hafalan-hafalan yang membuat kepalanya pusing. Awal masuk sini, semuanya berjalan dengan baik, hingga... Kaka kelasnya mengusik dirinya tanpa alasan. Zayn tidak pernah menggubrisnya, tapi semakin lama di diamkan, Kaka kelasnya itu semakin berulah.

Saat dirinya masuk kelas 8, Zayn dipukul dengan Kaka kelasnya itu karena di sangka merebut pacarnya. Dari sini Zayn tidak tinggal diam lagi, Ia membalas Kaka kelasnya dengan tonjokan yang lebih keras, dan hal itu membuat ia masuk BK untuk pertama kali.

Aiman dan Saida dipanggil kesekolah karena permasalahan itu.

"Aku gak salah, Abi. Dia duluan yang nampol aku!" Ujar Zayn.

"Tapi kekerasan dibalas kekerasan itu tidak baik, Zayn!" Balas Aiman.

"Terus Abi mau aku babak belur ditampol sama dia yang sok jagoan itu? Abi mau aku masuk rumah sakit?" Tungkas Zayn dengan nada sedikit tinggi.

"Bukan gitu, Nak. Ta--"

"Ahh... Udah lah, Abi itu gak akan ngerti!" Setelah itu ia pergi meninggalkan kedua orangtuanya tanpa mengucapkan salam.

"Zayn kenapa jadi seperti itu, Mas?" Lirih Saida.

Aiman segera merangkul istrinya dan mengusap punggung Saida untuk memberi ketenangan. "Dia lagi masa puber, Mi. Emosinya lagi gak stabil, nanti kita bicara lagi kalo dia udah tenang, ya?" Saida hanya mengangguk, lalu mereka kembali ke pondok pesantren.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Ditengah jalan, Zayn mengerutu kesal dengan Abinya yang tidak mengerti kondisinya. "Gue cuma bales doang tapi gue yang disalahin! Sekolah gak guna!"

"Abi juga, sama aja kayak pihak sekolah. Padahal 'kan gue anaknya!"

Saat sedang ngegerutu, ia di hadang oleh empat orang. "Woi, bro. Muka lo kesel amat? Naon?" Tanya salah satu dari mereka. Zayn menatap keempatnya dengan tatapan jengkel, "minggir!"

"Wis, santai bro. Mau ikut kita gak?"

"Gak!" Ketus Zayn. Ia segera menerobos empat orang itu dengan keras lalu menggerutu lagi.

"Dasar gak jelas! Dikata gue gak tau, pasti mau bales dendam tuh si Jamal!"

Empat orang itu adalah Adnan, Barra, Vano dan Ervan. Mereka menatap kepergian Zayn dengan perasaan sedikit kesal.

"Si bos ngapa nyuruh kita bawa dia sih anjir, malahan orangnya jutek beut kek cewek pms," ujar Barra.

"Gak tau njir, bikin pingsan aja lah. Dia jago bela diri soalnya," sahut Adnan dibalas anggukan yang lain. Keempatnya segera menyusul Zayn lalu memukul leher bagian belakang Zayn membuat cowok itu pingsan.

ZAYRA | PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang