“Ketika dunia memberimu seratus alasan untuk menangis, maka tunjukkanlah seribu alasan untuk bahagia. Percayalah, Allah selalu memberikan kebahagiaan kepada hambanya tanpa kita sadari.”
-Alvin Alardo Diaskara-•
*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚
Pagi ini, Maura sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Zayn. Walaupun ia kesal dengan suaminya, tapi ia tidak akan pernah meninggalkan kewajibannya sebagai seorang istri, Maura ini sangat bertanggung jawab.
Ia tidak tahu menahu sedang apa suaminya saat ini atau sudah sholat subuh apa belum suaminya. Tapi kalau sholat subuh, ia bisa pastikan Zayn sudah melakukannya tapi jika sedang apa.. entahlah.
Ia tidak tahu saja, Zayn sedang duduk anteng ditangga sambil memperhatikannya yang lagi memasak. Hal ini terus Zayn lakukan dari kemarin, yaitu memperhatikan istrinya secara diam-diam atau dari jarak jauh. Hanya ini yang bisa ia lakukan sampai istri kecilnya memaafkan dirinya.
Zayn juga tidak mempermasalahkan hal semalam, karena jika sudah hobby.. pasti sedikit sulit untuk mengontrolnya. Fokus ia sekarang adalah mendapatkan maaf dari istri kecilnya itu agar ia bisa menjahili istrinya lagi. Jujur saja, ia kangen dengan Maura yang banyak tingkah.
"Kayaknya gue harus kasih bunga deh, biasanya cewek 'kan suka tuh bunga-bunga yang romantis. Kalo dipikir-pikir, gue belom pernah ngasi Maura bunga, ya?" Tanya pada diri sendiri.
Di dapur, Maura sedang asik berkutat dengan segala peralatan memasaknya, namun tiba-tiba sakit kepala kembali menyerang dirinya dan itu membuat Maura oleng. Melihat sang istri oleng, Zayn segera berlari untuk menangkap Maura agar tidak terbentur meja kompor.
Hap..!
Zayn mematikan kompornya lalu menggendong Maura menuju sofa yang berada di ruang tengah.
"Kamu gapapa? Kepalanya sakit lagi?"
"Gapapa, kok. Makasih." Maura hendak beranjak dari sana namun Zayn menahannya.
"Mau kemana? Masak lagi?" Tanya Zayn dibalas anggukan kecil oleh Maura.
"Kamu disini aja, biar Kaka yang masak, oke?"
"Gak! Aku aja," ketus Maura.
"Udah diem disini! Serahkan tugas ini kepada... Kak Zayn yang tampan ini," ujarnya mengikuti gaya Upin Ipin saat menjadi detektif. Maura menahan ketawa melihat kelakuan suaminya yang sudah tertular si virus pala botak kembar.
Zayn berjalan kearah dapur untuk melanjutkan tugas istrinya sedangkan Maura menatap Zayn dari tempatnya. Ini kenapa mereka tukeran posisi giniㅠㅠ
"Tahan ya Kak, aku udah maafin Kaka kok, tapi aku belum bisa ngelupain kejadian serta foto-foto itu. Hati aku masih sakit, Kak," gumam Maura.
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
Di tempat lain, Putri sedang berkumpul dengan teman-temannya di RPA3 untuk membahas tentang The Rangers. "Kayaknya mereka beneran masih beroperasi, soalnya semalem banyak yang ngejar gue."
"Dan gue juga ketemu Adnan, berarti dia juga curiga, 'kan?" Sambung Putri membuat semuanya menyeritkan dahi.
"Adnan disana?" Tanya Rafka dan Putri mengangguk, "dia bantuin gue, kalo dia gak ada, gak tau deh gue masih bisa napas apa engga sekarang."
"Gue bilang juga apa! Jangan sendiri bahaya! Besok-besok lo gak boleh bertindak sendiri lagi!" Ujar Afsar sedikit emosi.
"Iya ilah. Emosi amat bang, pms?" Tanya Putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA | PERJODOHAN
Teen FictionThe end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!! ] 📌 Cerita belum direvisi ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua orangtuanya dan ternyata seorang Gus. Yuk mampir yuk^^ . Zayn Abqary Al-Ghaf...