29. Tersangka pertama

16K 804 23
                                    

Happy Reading..!

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Hari sudah berganti, setelah segala kejadian di pernikahan Renovan kemarin, Zayn sama sekali tidak memarahi istrinya, malah ia membelikan Maura bakso dan ice cream sesuai dengan janjinya saat membujuk gadis itu untuk pulang. Tapi... Maura melepas cadarnya karena ia belum siap untuk memakai seterusnya, Zayn pun memaklumi dan tidak akan memaksa istrinya itu.

Saat ini, Maura dan Zayn sedang berada dipondok karena Adnan mengabari jika seseorang itu kembali lagi kebelakang pondok dan itu terekam dengan jelas di cctv-nya. Disini lah mereka, ruangan zaveb, kecuali Maura. Mereka sedang memperhatikan rekaman ulang kejadian semalam, tepatnya pada pukul sepuluh malam.

"Langsung cek?" Tanya Ervan.

Zayn hanya mengangguk, ketika hendak ke taman belakang mereka dihadang oleh Maura dan Putri. Kedua gadis itu juga ingin ikut mengecek dan melihat ada apa di belakang pondok ini. Awalnya Zayn tidak mengizinkan mereka untuk ikut tapi karena paksaan dan sifat keras kepala mereka, akhirnya Maura dan Putri diizinkan ikut oleh Zayn

Mereka pun tiba di belakang pondok, semuanya mendekat kearah tembok yang dipenuhi bunga, mereka meraba keseluruh tembok untuk mencari sebuah tombol. Maura menemukan tombol itu, ia pun mencetnya dan pintu terbuka secara perlahan. "Wah... Gila beneran ada ruangan?" Ujar Putri tak percaya.

Yang lain pun sama tidak percayanya dengan apa yang sedang mereka lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang lain pun sama tidak percayanya dengan apa yang sedang mereka lihat. "Kapan mereka bikin ini? Dan kenapa kita gak tahu?" Bingung Adnan.

"Masuk?" Ujar Vano.

"Kamu sama Putri balik ke asrama aja, ya? Takut bahaya didalem," khawatir Zayn.

"Kak, aku sama Putri bisa jaga diri kok. Kaka tenang, oke? Aku janji gak bakal ngerepotin kalian," ujar Maura meyakinkan suaminya.

"Tau nih, gue penasaran banget. Boleh ya kita ikut, please," mohon Putri untuk membantu Maura membujuk para cowok. Dengan sangat berat hati, Zayn pun mengangguk membuat dua gadis dihadapannya tersenyum senang.

"Gue sama Adnan depan, Maura sama Putri tengah dan lo pada jaga belakang," titah Zayn memberi arahan. Mereka mengangguk paham lalu mulai masuk kedalam ruangan tersebut dengan hati-hati.

Auliya dan Farida tidak ikut karena mereka sedang ada kelas di pondok, sedangkan Maura dan yang lainnya tidak ada kelas.

Ketika mereka menelusuri lebih dalam lagi tempat itu, semuanya membelalakkan matanya tak percaya. "Anjir... Apa-apaan nih? Seluas ini?" Ujar Barra.

 Apa-apaan nih? Seluas ini?" Ujar Barra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ZAYRA | PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang