36. Pecahan Puzzle Zayn

14.3K 695 22
                                    



Happy Reading..!

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Seperti yang Putri bilang kemarin, ia akan ke PRA3 bersama Maura seusai pulang kuliah. Maura sudah izin ke Zayn, ia bilang ke suaminya kalau ada tugas kelompok di rumah Tasya dan kebetulan pula Tasya ingin membantunya jadi ia tidak perlu terlalu khawatir.

Disaat Maura ke PRA3, Zayn ke kantor pusat keluarganya karena ada berkas yang harus ia tanda tangani. Jadi mereka akan bertemu langsung di rumah nanti.

Saat ini, Maura dan Putri sudah sampai di PRA3. Keduanya langsung masuk kedalam untuk menemui teman-temannya yang sudah berkumpul. "Assalamualaikum," salam keduanya.

"Waalaikumsalam." Keduanya duduk disalah satu sofa yang kosong, Maura menatap Alex, yang ditatap pun mengerti lalu mengode Maura untuk keruangan sebentar.

"Sorry, Vel. Gue udah cari tahu tentang suami lo tapi gak nemu apa-apa, cuma nemu dia pewaris Al-Ghaffar doang. Bahkan gue sampe bobol semua media tapi tetep gak nemuin apapun disana."

Maafin kita, Vel – batin Alex.

Maura hanya bisa mengangguk pasrah, mungkin emang tindakan ia salah karena mencurigai suaminya. Seharusnya ia tidak melakukan hal ini, 'kan? Seharusnya ia percaya dengan suaminya, 'kan? Tapi kenapa perasaan menjanggal ini selalu mengusik pikirannya. Rasanya kepala Maura sudah ingin pecah karena memikirkan banyak hal, belum lagi ia harus mengejar hafalan Qur'an-nya.

Keduanya keluar dari ruangan lalu Maura berujar, "Gue mau istirahat di kamar dulu, ya?" Semuanya mengangguk. Putri mengantarkan Maura untuk beristirahat di kamar yang memang tersedia di tempat itu.

"Lo kalo butuh sesuatu panggil gue, ya?"

Maura hanya mengangguk, ia mulai merebahkan dirinya karena sakit kepala kembali menyerang. Setelah itu Putri keluar, tak lupa juga ia menutup pintunya.

Gadis itu kembali ke lingkaran teman-temannya lalu mengeluarkan handphone dan menyerahkan beberapa foto yang ia dapatkan dari ruangan kemarin. Putri dan yang lain ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang Zayn, dan mereka juga ingin mengungkap kejadian yang sebenarnya tentang tragedi tiga tahun silam itu.

"Ini foto-foto yang gue dapetin dari ruangan itu."

Semuanya menatap foto itu dengan seksama, mereka mengzoom foto-foto yang ada didinding dan melihat satu-satu siapa saja yang ada di dinding tersebut. "Ini sampe ada Papi Zafer sama Mommy Jovita?" Tanya Rafka dibalas anggukan oleh Putri.

"Sebenernya dia ngincer siapa? Kenapa semuanya ada di dalam dinding ini? Tapi... Titik target dia..."

"Zayn," ucap Putri membuat yang lain menatap gadis itu dengan dahi mengkerut.

"Tapi kenapa? Jangan bilang..."

"Lo kayaknya sepemikiran sama gue," ujar Putri sambil menatap Afsar.

Alex dan Rafka yang tidak paham hanya menggeram tertahan, mereka juga penasaran tapi dua orang itu seperti sedang melakukan kontak batin! "Kasih tau kita juga dong!" Tungkas Alex.

Putri menatap pintu kamar Maura terlebih dahulu, tapi ia masih takut kalo Maura hanya pura-pura istirahat saja. Bukan maksud untuk suudzon, tapi Putri paham betul gimana sifat sahabatnya itu. "Kayaknya kita jangan ngobrol disini deh, ruang kedap suara," bisik Putri dibalas anggukan kepala yang lain.

ZAYRA | PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang