60. Cegil!

10.8K 625 59
                                    

Happy Reading..!

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Zayn dan yang lainnya sudah sampai di chyber, mereka melihat teman-temannya berada diluar gedung sambil membasuh muka dengan air keran secara bergantian. "Ini kalian kenapa?" Tanya Zayn dengan bingung.

"Tadi.. ada seseorang yang lempar gas air mata kedalam, kita gak tau mereka siapa tapi katanya mereka dua orang, dan.." jedanya membuat Zayn geram.

"Dan apalagi?"

"Mereka bawa Tasya."

"Tasya?" Ulang Zayn dengan bingung. "Bukannya dia udah kabur?"

Adnan maju selangkah untuk menjelaskan semuanya kepada Zayn. "Gini, Za. Kemarin.. Alfi berhasil tangkap Tasya karena dia mau... Mau nabrak Maura," ucapnya dengan sedikit pelan di akhir.

"Kenapa gak bilang ke gue!!" Emosi Zayn.

"Kita mau bilang ke lo kemarin, tapi karena lagi pentas seni jadi kita undur dan niatnya mau bilang sekarang, tapi.."

"Arghhhh... Kalo Tasya berhasil dibebasin lagi sama mereka, itu berarti Maura semakin terancam!!"

"Gue gak mau tau, perketat keamanan buat jaga istri gue," sambung Zayn membuat yang lain langsung mengangguk paham.

"Dan tolong.. langsung kasih tau gue apapun yang menyangkut Maura. Jangan nunggu entar-entaran lagi, paham?!"

"Paham, Za!"

"Tasya nanti dulu, gue yakin dia bakal ngumpet lagi selama beberapa hari buat ngindarin kejaran kita. Nanti malam jangan lupa pengajian di chyber dan gue mau semuanya dateng! Kecuali yang bertugas jaga istri gue," ujar Zayn membuat semuanya mengangguk paham.

Setelah itu, ia bergegas pergi kembali ke rumahnya. Sedangkan anak inti tetap dichyber untuk bantu-bantu yang lain membereskan markas dari sisa gas air mata sekaligus untuk acara nanti malam.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Maura yang sedang gabut sendirian dirumah menghubungi Putri untuk meminta tolong. Dua kali deringan, panggilan pun tersambung.

"Assalamualaikum, bestod yang lupa sama gue hm?"

'Waalaikumsalam, my twinssss!! Kangen banget astagaaa, padahal baru maren ketemu.'

"Jarang main nih kita."

'Iya nih, lo lagi hamil pasti tuh suami lo protektif banget deh.'

"Tau aja lo, btw gue mau minta tolong donggg."

'Apa tuh?'

Maura menarik nafas terlebih dahulu lalu menghembuskan secara perlahan, "gini.. um... Ambilin blacky dirumah ortu gue dong."

'Buat apaan anjir, lo jangan aneh-aneh deh Maurot.'

"Elah... Itu si blacky kagak ke bengkel-bengkel anjir, auto turun mesin dah kesayangan gue. Nanti malem kita muter-muter ayo, udah lama banget 'kan gak ngayap malem-malem."

'Gak ya! Nanti gue di ceramahi sama suami lo!'

Maura merotasikan bola matanya, "gak akan! Nanti malem dia pergi, kemarin dia bilang ke gue.. abis Isya bakal pergi dan kemungkinan balik agak malem."

ZAYRA | PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang