41. Siapa?

12.6K 672 44
                                    



Happy Reading..!

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Adnan dan Barra sudah berhasil menemukan Fatur, cowok itu tidak masuk kuliah dan mereka menemukan Fatur di rumahnya. Keduanya menanyai siapa yang mengirim foto tersebut ke dirinya dan Fatur pun menjawab semuanya dengan jujur, bahkan ia juga memberikan bukti kalau foto itu dikirim melalui pesan biasa atau disebut SMS.

Keduanya menyalin nomor itu dan berjalan menuju chyber untuk melakukan langkah apa yang diambil.

Sementara teman-teman Zayn yang ditugaskan untuk mencari bukti di rumah Tasya sudah mendapatkan rekaman cctv yang terdapat dari sebrang rumah Tasya. Rumah cewek itu tidak memiliki cctv jadi mereka hanya bisa melihat Zayn datang kerumah Tasya lalu dibawa masuk oleh gadis itu kedalam rumahnya. Setelah mendapatkan itu, mereka pun kembali ke chyber.

Dan untuk foto-foto Zayn yang ada di seluruh media sudah terhapus semua bahkan sampai ke akar-akarnya. Seluruh warga yang sempat meneror kantor pusat Ghaffar dengan cara menelfonnya sudah tidak ada lagi karena Aiman melakukan konferensi pers sejam setelah foto itu tersebar.

Teman-teman Maura tidak tinggal diam, tentu! Mereka ingin sekali mendatangi rumah Zayn dan membawa princess mereka pergi jauh-jauh dari hadapan cowok brengsek itu. Tapi tertahan oleh Putri yang tidak memberitahu alamat kediaman Zayn dan Maura.

Sebenarnya, Alex tau dimana rumah Maura karena cowok itu adalah hacker. Ia bisa dengan mudah menemukan di mana keberadaan Maura lewat handphone gadis itu. Tapi ia tahu, kalau pasangan muda itu sedang butuh waktu untuk menyelesaikan masalah ini. Dan ia percaya, Maura bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.

Sedangkan Jovita dan Zafer benar-benar terkejut dengan berita pagi tadi, ia langsung menghubungi Aiman dan juga Saida untuk menanyakan kebenaran tentang foto itu dan keduanya pun memaklumi walaupun ada rasa kecewa tapi mereka m akan memberi ruang untuk anak-anaknya saling bicara terlebih dahulu.

"Semoga Maura gapapa ya, Pah."

Zafer memeluk istrinya untuk memberi ketenangan, biar gimanapun, Maura adalah anak semata wayang mereka. Keduanya tidak bisa membayangkan gimana kondisi anaknya hari ini. "Kita berdoa aja ya, Mah. Semoga kejadian ini tidak menghancurkan rumah tangga mereka." Jovita mengangguk, ia ingin sekali memeluk anaknya saat ini, pasti Maura membutuhkan dirinya, 'kan?

"Pah, kita kerumah mereka aja yuk."

"Mah, tadi kita sama Saida sudah sepakat untuk memberi mereka ruang, setidaknya dua hari atau besok baru kita kesana, ya?" Ujar Zafer membuat Jovita hanya mengangguk pasrah.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Kondisi diluar sudah terbilang cukup aman dan hawa panas tadi pagi sudah mulai mereda, tapi itu tidak terjadi didalam rumah pasangan muda yang terkait dalam permasalahan ini. Posisi mereka masih sama seperti tadi, Zayn yang hanya berdiri sedangkan Maura yang sudah terduduk disofa sambil menundukkan wajahnya. Gadis itu sudah tidak menangis lagi, tidak ada gunanya juga menangis, 'kan? Mutiaranya sangat berharga untuk menangisi lebih lama tentang ini.

Kendati demikian, hatinya tetap saja sakit apalagi kepalanya yang juga tiba-tiba menyerang kembali membuat kondisi Maura sangat lelah sekarang. Ia butuh istirahat, tapi apakah bisa ia istirahat dalam keadaan seperti ini? Entahlah... Tapi ia akan mencobanya.

"Aku mau kekamar," ujar Maura yang akhirnya buka suara setelah hampir setengah jam tidak bersuara.

"Aku anter, ya?" Tawar Zayn dibalas gelengan olehnya.

ZAYRA | PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang