Part ini agak panjang, baca pelan-pelan ya..
•
•
Happy Reading..!
*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚
Putri yang ditarik secara paksa oleh Maura hanya bisa berpasrah dan merapalkan segala doa semoga semua anak Glazeros tidak ada dimarkas, tapi mana mungkin mereka mengosongkan markas, 'kan?
Kini mereka sudah ada didalam gedung untuk bersembunyi dari kejaran lima motor tadi. "Sebenernya bisa aja kita lawan mereka, enam lawan dua not bad tapi gue takut si Ucil kenapa-napa, jadi kita ngumpet sebentar disini ya," bisik Maura sedangkan Putri hanya mengangguk dengan hati yang selalu berdoa, hingga..
"Kalian siapa?" Ujar seseorang dari arah belakang membuat Putri menegang ditempat, Mampus-mampus!! Ini gue kudu ottoke anjir.
"Vel, kita kabur oke?" Bisik Putri.
"Tapi didep--"
"Kalian siapa!" Ucapan Maura terpotong oleh seorang pemuda yang sudah dibelakang mereka. Maura tidak bisa melihat pemuda itu karena terhalang tubuh Putri, ia pun mengintip sebentar dan Maura dapat melihat banyak motor lalu banyak pemuda yang berjalan ke arah mereka, setelah itu kembali bersembunyi dibalik tubuh sahabatnya. "Woah... Kayaknya kita salah masuk tempat, Put," bisik Maura dibalas anggukan cepat oleh Putri. "Makanya ayo kabur."
Maura mengangguk, mereka mengambil ancang-ancang untuk lari tapi ucapan seseorang menghentikan niat keduanya. "Stop!" Suara yang tidak asing bagi Maura membuat gadis itu langsung menoleh cepat kebelakang. Ia memicingkan matanya untuk memperjelas penglihatannya, "Kak Zayn?"
Mendengar suara istrinya, ia langsung mempercepat jalannya dan kini ia berada didepan Maura. "Kamu ngapain disini?" Tanya Zayn sambil memegang kedua pundak istrinya.
Hadeh.. wasallam ini mah – batin Putri.
"A-aku.. Kaka juga ngapain disini?" Tanya balik Maura.
"Kamu jawab dulu baru Kaka jawab pertanyaan kamu. Ngapain disini malem-malem, hm?"
Maura menegang ditempat, tangannya bermain-main dengan kuku jarinya sebagai tanda bahwa ia gugup setengah mati. Gadis itu mendekatkan kepalanya ditelinga Putri lalu berbisik, "Put, bantuin gue anjir."
Putri menghembuskan nafas secara perlahan. "Jadi gini, Maura sama gue lagi jalan-jalan, terus istri lo yang bader ini nen---- mppff" Maura segera menutup mulut jahanam sahabatnya dan ia cengengesan konyol kearah suaminya.
"Gini, Kak. Tadi kita lagi jalan-jalan terus ada yang ngejar gitu lima motor, nah karena mereka ramean jadi aku sama Putri ngumpet disini deh," ngeles Maura membuat Putri merotasikan bola matanya males, nih anak emang paling pinter banget ngeles kek bajay – batin Putri yang dapat didengar Zayn dari tadi.
"Kalo Kaka ngapain disini? Katanya ada pengajian, kok disini? Kaka bohong, ya?"
"Emang ada pengajian, dan pengajiannya disini, gak liat kita semua pake koko? Kamu yang bohong. Jujur sama Kaka ngapain ada disini?" Cowok itu mendekatkan wajahnya ke telinga Maura lalu berbisik, "kamu tau Kaka bisa denger suara hati orang, dan apa yang kamu ucapkan itu gak sesuai sama apa yang Putri katakan."
Maura memejamkan matanya dan merutuki sahabatnya itu dengan segala sumpah serapah. "Oke! Aku.. aku gabut dan suntuk dirumah jadi minta jalan-jalan malem sama Putri, terus... Liat lima motor lagi jalan pelan, nah aku.." Maura menatap sekilas mata suaminya lalu menunduk lagi, "aku.. nendang salah satu motornya sampe yang punya motor jatuh, terus mereka ngejar aku." Gadis itu makin memejamkan matanya dengan segala doa ia panjatkan karena takut Zayn marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYRA | PERJODOHAN
Fiksi RemajaThe end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!! ] 📌 Cerita belum direvisi ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua orangtuanya dan ternyata seorang Gus. Yuk mampir yuk^^ . Zayn Abqary Al-Ghaf...