44. Tantangan tuntas✔️

13.6K 690 26
                                    

Happy Reading..!

*ੈ✩‧₊˚༺☆༻*ੈ✩‧₊˚

Maura sudah kembali ke rumahnya, ketika ia hendak masuk kedalam kamar, Zayn menghentikan nya dan menyuruhnya duduk terlebih dahulu di sofa ruang tengah. Mau tidak mau, ia pun menurutinya dan duduk disofa seberang Zayn.

Ketika Maura sudah duduk, mereka hanya berdiam selama beberapa menit sampai akhirnya Zayn buka suara terlebih dahulu. "Aku mau nunjukin rekaman cctv kalo Tasya pelakunya." Mendengar itu, Maura langsung menoleh ke arah suaminya sedangkan Zayn memperlihatkan sebuah rekaman video dari laptop.

Maura dapat melihatnya dengan jelas ketika suaminya yang dalam keadaan tidak sadarkan diri dibawa masuk oleh Tasya. Walaupun jarak cctv sedikit jauh, tapi Maura bisa mengenali kalau itu memang Tasya. Tanpa sadar, tangan Maura terkepal kuat diatas pahanya, kenapa Tasya melakukan itu? Apa alasannya? Apa ia memang ingin menghancurkan keluarga kecilnya? Tapi kenapa?

Banyak sekali pertanyaan di kepala Maura tapi tidak satupun terjawab 'kan, karena memang ia benar-benar tidak menyangka Tasya akan melakukan hal itu kepadanya.

"Aku gak bohong, 'kan?" Ujar Zayn menyadarkan lamunan Maura. Gadis itu hanya berdehem kecil dengan mata yang menatap sembarang arah.

"Jadi? Aku dimaafin?" Tanya Zayn dibalas gelengan oleh istrinya.

"Loh... Kenapa?"

Pake nanya! Emang dasar cowok Gak peka! Masih nyesek anjirrrrrrr. Pokoknya gue bakal bikin kapok loh KAK ZAYNNNNN NGESELINNNN!!!! – Batin Maura dengan mata yang melotot dan nafas memburu. Melihat ekspresi istrinya, Zayn pastikan kalau gadis itu sedang ngedumel di dalam hatinya.

Andai bisa denger lagi dumelannya, 'kan penasaran dia ngomong apa sampe ekspresinya kayak gini – batin Zayn.

Maura hanya mengangkat bahunya tak acuh lalu berjalan menuju kamar untuk bersih-bersih diri. Zayn hanya bisa menghela nafas pasrah, "kadang benci sama firasat sendiri yang selalu tepat sasaran, wasallam ini mah," gumam Zayn.

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Waktu Maghrib tiba, tapi Zayn malah berjalan menuju kamar utama untuk mengajak istrinya sholat jamaah dan Maura pun menyetujuinya. Biar gimanapun pahala sholat jamaah lebih besar apalagi bareng suami.

Keduanya wudhu secara bergantian dan mulai melaksanakan sholat Maghrib berjamaah.

.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarrakatu."

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarrakatu."

Maura salim ke Zayn, mereka berdzikir lalu tadarusan secara bersama. "Udah juz berapa?"

"Jalan duabelas."

"Kalau hafalan yang Kaka suruh?"

"Udah selesai."

"wa lanuziqannahum minal 'azabil-adna dunal 'azabil akbari la'allahum yarji'ụn" ujar Zayn tiba-tiba membuat Maura langsung memutar otaknya. Zayn mulai menghitung,

1
2
--

"Wa man azlamu mim man zukkira bi 'ayati rabbihi summa a'rada 'an-ha, inna minal-mujrimina muntaqimụn"

ZAYRA | PERJODOHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang