"Nick, ikut ke masjid tidak?" ajak Eisha pada pria yang berjaga di teras rumahnya.
"Maaf Nona, saya non-muslim," sahut Nicko membuat gadis itu menghela napas panjang.
Satu fakta yang sampai kini masih tak bisa dipercayai oleh Eisha adalah tentang daddy-nya yang seorang mualaf. Pantas saja, selama ini ia tak pernah melihat keluarga paman dan bibinya salat atau pergi ke masjid. Tidak seperti sang daddy yang begitu semangat beribadah. Namun, sekarang sudah tidak lagi. Hanya Emmanuel saja masih rajin menginjakkan kaki di masjid.
"Maaf aku lupa. Kalau begitu, aku salat di rumah saja. Setelah itu, kita siap-siap datang ke pertunangan Mas Eron. Kau sudah menyiapkan apa yang aku suruh 'kan, Nick?" Nicko mengangguk mantap. Membuat nona muda Evander kembali masuk ke dalam rumah.
Selama enam bulan ke depan, Nicko ditugaskan langsung untuk menjaga cucu perempuan keluarga Evander oleh sang tuan. Yang diterima dengan senang hati oleh Eisha. Gadis itu bisa memanfaatkan keberadaan Nicko untuk memenuhi segala keinginannya. Termasuk memberikan hadiah besar kepada sepasang kekasih yang akan melangsungkan acara pertunangan beberapa jam lagi.
"Nicko! Belikan sate pakde Irul!! Aku belum makan siang!!" teriak Eisha yang menghentikan langkah di depan pintu kamar.
Nicko memegangi dadanya yang berdebar kencang. Lalu melirik dua bodyguard yang ikut ditugaskan menjaga sang nona. "Kalian jaga di sini. Jangan biarkan siapa pun mengunjungi nona."
Dua bodyguard itu mengangguk patuh. Mereka sudah hapal akan kepribadian nona muda Evander. Jika gadis itu menyuruh Nicko, maka Nicko yang harus mengerjakan. Tidak boleh asal digantikan begitu saja. Jika tidak, mereka akan menghadapi kemurkaan sang nona yang membuat mereka berada di posisi serba salah.
Seusai menunaikan salat asar, Eisha mendudukkan diri di ruang tengah. Ia memang bukan orang yang ahli ibadah, tetapi didikan kedua orangtuanya dulu selalu mengingatkan untuk tidak meninggalkan salat dalam kondisi apa pun. Meski, ia masih berbuat maksiat. Sejenak Eisha merindukan sang kakak kelima. Ia merindukan kasih sayang dan teguran Emmanuel saat dirinya malas melaksanakan salat. Kini, semua itu tinggal kenangan. Ia sendiri yang memutuskan tinggal berpisah dengan keluarganya. Eisha tidak menyesal. Hanya saja, rasa rindu kerap mendatanginya.
"Nona, ini satenya," ucap Nicko sambil meletakkan satu kodi sate di atas meja. Kemudian ia beranjak menuju dapur. Mengambil sepiring nasi dan segelas air untuk gadis yang tengah melamun itu.
Eisha terkesiap mendengar dehaman seseorang. Sontak, ia menoleh ke samping kiri dan mendapati Nicko yang mempersilakannya makan. Ia yang tak suka makan sendiri, menarik tangan pria tersebut agar duduk di sofa. Membuat Nicko gelagapan. Ia merasa tak pantas duduk berdampingan dengan keponakan tuannya.
"Diam, temani aku makan. Panggil temanmu juga, Nick. Aku tak suka makan sendirian!" tukas nona muda Evander pada pria yang bergegas memanggil dua rekannya.
Ada kesenangan tersendiri bagi mereka yang ditugaskan menjaga gadis tersebut. Karena Eisha tak pernah menjunjung perbedaan status. Tak jarang, mereka dianggap seperti keluarga sendiri. Eisha selalu berbagi apa pun yang dimilikinya tanpa memandang jika para pria itu hanyalah bodyguard yang dipekerjakan sang tuan untuk melaporkan segala kegiatan yang dilakukan. Tanpa sepengetahuan Nicko, Eisha tahu jika pria tersebut tidak sepenuhnya bekerja pada sang paman. Karena ada beberapa kejadian yang disembunyikan Nicko dari tuannya. Seolah ia sengaja melakukan hal tersebut demi melindungi sang nona dari kemurkaannya.
"Nick, kau mau jadi pasanganku, ya?" pinta Eisha yang tak mungkin datang seorang diri.
"Maaf Nona, saya tidak pantas," tolak Nicko sambil menundukkan kepala.
"Ayolah Nicko! Aku mohon...." Eisha menggoyang-goyangkan lengan Nicko. Pria yang mencoba menahan rasa gemas atas tingkah nonanya yang terus membujuk. "Aku janji tidak akan lama. Setelah aku memberi hadiah, kita akan langsung pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
EISHAYANG
Teen FictionKasih sayang dan cinta tak lagi melimpah ruah. Eisha tidak lebih dari seorang anak bungsu yang tak seberuntung bungsu lainnya. Hanya ada sosok kakak laki-laki kelima yang selalu berada di sisi Eisha. Lelaki yang tiba-tiba muncul di sekolah SMA Pelit...