JieeNata 34

788 13 0
                                    

Hari tanpa mu.

Suara antara sendok dan piring yang beradu menjadi suara satu-satunya yang terdengar dari dua orang yang sedang fokus melahap sarapan nya.

" Jie... Tante Tiwi udah berangkat ke Singapura, Bunda minta tolong sama kamu jagain Nata, kamu tau sendiri Om Andra juga ikut ke Singapura, dia di rumah cuma sama asisten nya".

" Jaga dia, pokok nya kamu harus sering-sering sama dia, akhir akhir ini bunda jarang liat kalian berdua".

Ucap Hera kepada anak semata wayangnya yang sedang fokus memakan masakannya.

Ajie diam memikirkan itu, lagi-lagi bunda nya selalu mengekang nya untuk selalu bersama orang yang tidak dia ingin kan.

" Bun".
" Kalok bunda di suruh milih antara mana yang bunda suka sama yang gak bunda suka, bunda pilih yang mana?".

Tanya nya tanpa mengalihkan pandangannya dari piring di depan nya.

" Bunda pasti milih yang bunda suka". Jawab nya mantap

Ajie tersenyum hambar.

" Bunda aja bakal milih kemauan bunda, lalu kenapa Ajie di paksa milih yang gak Ajie suka?".

Hera hanya diam ketika mendengar kalimat itu dari mulut anak nya. Dia juga merasa agak bersalah pada Ajie yang selama ini selalu dia paksa menjadi apa yang dia mau.

" Bunda harap kamu tetep sama Nata".
" Oh ya.. bunda ada urusan penting di luar kota, mungkin 3 hari, kamu jangan lupa jaga pola makan kamu ya sayang".
" Bunda pamit, inget apa kata bunda tadi".
Ucap nya kemudian mengecup kening anak nya lalu meninggalkan ruang makan itu.

Lelaki itu menghembuskan nafas lelah, bunda nya selalu sibuk dan tidak pernah mengerti perasaan nya.

" Bahkan bunda gak ngasih kado buat Ajie, tapi bunda minta ini semua dari Ajie".

*****

Ajie berjalan di koridor dengan Santai menuju kelas nya, tatapan dan pujian yang sering terdengar di pendengaran nya sudah menjadi hal biasa baginya.

" Ajie".

Ajie tersenyum pada orang yang memanggil namanya barusan.

" Kenapa hmm?".

" Ke kantin yuk sarapan bareng". Ucap orang itu dengan wajah yang sumringah.

" Aku udah sarapan tadi di rumah sama bunda" . Ucap nya dengan mengacak rambut Siffa.

" Yahhh". Ucap nya sambil memanyunkan bibirnya

" Ya udah aku makan sama temen ku aja". Ucap nya

" Yakin? Kalok mau aku temenin ayo". Ucap Ajie

" Gak usah deh, aku sama temen ku aja, ya udah aku ke kantin dulu ya..daaa". Ucap nya tersenyum kemudian meninggalkan Ajie yang hanya tersenyum tipis.

Entah lah, akhir akhir ini Ajie merasa ada yang aneh, Padahal hubungan nya dengan Siffa bisa di bilang baik baik saja seperti yang dia inginkan selama ini. Malas memikirkan itu, Ajie bergegas melanjutkan langkahnya ke kelas.

JIEENATA [ END ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang