EKSTRA PART 🌷END

163 5 2
                                    


Setelah 5 bulan lamanya berusaha move-on, nampak nya bayang-bayang Nata masih saja menggantung-gantung di pikirannya.

" Jie, kamu nggak ke kantor?". Tanya sang ibu pada anak nya

" Engga Bun, lagi males". Jawab nya enteng yang masih memainkan ponsel nya.

" Setelah pulang dari Belanda kamu jadi malesan gini ya Jie". Ucap nya geleng-geleng kepala, sementara itu Ajie memilih diam.

Hera duduk di samping kursi sang anak .
" Kamu udah tau kan kabar tenang Nata?".
Ajie mengangguk tapi tak sedikit pun menoleh pada sang ibu.
" Kamu udah dapet undangan nya?".
Ajie membuang nafas nya, kemudian mengangguk.

" Jie, memang semua berat kalok soal perasaan, tapi, dia juga berhak bahagia atas pilihannya ". Nasihat Hera pada Ajie.

Ajie mengangguk. " Iya Bun, Ajie juga seneng kalok Nata bahagia, dan Ajie bisa lega kalok memang Anggara yang jadi pilihan Nata, karna Ajie tau Anggara orang nya kayak apa".

Hera tersenyum atas jawaban sang anak, anak nya memang sudah dewasa, termasuk pikirannya.

" Nanti kita datang sama-sama ke acara tunangan Anggara dan Nata".



Waktu yang di tunggu tiba, sebuah acara pertunangan antara dua insan yang tuhan ciptakan.

Pertunangan itu di adakan di rumah Andra, dekorasi yang di penuhi bunga yang cantik memenuhi setiap penjuru rumah megah itu. Termasuk di taman rumah itu yang kini di sulap menjadi tempat yang sangat apik.

Tidak banyak yang datang, karna memang masih acara tunangan, hanyak teman-teman dekat Andra dan keluarga terdekat saja, Ajie dan kawan-kawannya pun tak luput dari undangan karena mereka juga masih teman Anggara. 

" Gilak cakep bener ni rumah, gua baru tau Nata rumah nya sebagus ini". Ucap Ferdy dengan makanan dan minuman yang sampai kuwalahan ia pegang.

" Mana ni si Ajie, kok belum muncul". Ucap Chandra

" Masih galau mungkin".

" Sembarangan!".

" Tuh orang nya Dateng, sama emak nya".

" Yassalam.... Emak nya Ajie bening bet dah, kira-kira Ajie butuh bapak baru nggak ya?". Celetuk Ferdy

" Dari pada punya bapak kayak Lo, mending gua jodohin emak gua sama master Limbad". Ucap Ajie yang baru saja datang.

Mereka semua tertawa, bercanda ria bersama, Ajie hanya senyum seadanya, ini acara pertunangan orang yang masih ia cintai, siapa yang tidak galau?. Bahkan Ikan cupang pun rasanya akan galau juga jika pasangannya bersama ikan lain? Batin Ajie.

Hingga tawa mereka terhenti ketika mendengar suara MC yang terdengar.

" Para tamu undangan yang sudah datang, di persilahkan untuk mendekat ke ruang utama, karena acara pemasangan cincin akan di segera di mulai". Ucar MC itu.

Semuanya mendekat ke ruangan utama itu yang tak kalah cantik nya karena hiasan nya lebih indah dari pada ruangan lain, di dinding yang berhias bunga-bunga itu juga tertulis nama Anggara dan juga Natalia.

Ajie memandang Anggara yang berpakaian rapi, ah rasanya dia ingin menyanyi, Harusnya aku yang di sana......

Tak lama kemudian, para tamu undangan serempak menoleh pada seorang gadis berkebaya putih turun dengan anggun, semuanya terpanah ketika melihat Nata menuruni tangga. Begitupun Ajie, pandangan nya tak pernah lepas dari Nata sampai gadis itu berada di depan Anggara.

Andra tersenyum melihat sang putri mengenakan kebaya putih milik mendiang istrinya. Memang ini semua kemauan Nata untuk tidak membeli baju baru untuk acara spesial nya ini, ia lebih memilih memakai kebaya milik ibunya yang juga dulu saat mengggelar tunangan dengan Andra, Tiwi menggunakan kebaya ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JIEENATA [ END ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang