Ivano menatap istrinya yang masih tidur pulas di sampingnya, sungguh ivano seperti tidur bersama bidadari yang sangat cantik. Dilihat dari mana saja kinara tetap cantik makanya itu ivano tidak mau pria lain menatap istrinya sendiri sekalipun itu papahnya atau mertuanya ayah kandung istrinya sendiri.
Ivano menyatukan hidungnya dengan hidung kinara mengelus rambut panjang kinara. "I love you" bisik ivano mencium singkat bibir kinara.
Kinara yang merasa tidurnya terganggu langsung membuka matanya tatapannya langsung tertuju pada ivano yang tersenyum tipis. "Kenapa?" Tanya kinara mengucek-ucek matanya mengusir rasa kantuk.
Ivano menggeleng pelan. "Enggak, cuma mau lihat wajah cantik kamu aja" jawab ivano.
Kinara memutar bola matanya malas ia langsung menarik selimut smapai dada. "Aku mau tidur lagi aja" lirih kinara.
"Eh jangan dong pagi ini temenin saya ke kantor" tolak ivano.
"Aku enggak mau ikut mas" rengek kinara.
"Harus ikut, temenin saya titik." Kekuh ivano.
Kinara menatap kesal ivano. "Sebenarnya aku tuh cuma ganggu kamu kerja aja mas, masa setiap pergi kerja aku harus ikut sih? Kalau gitu mending aku ikut kerja aja sama kamu jadi as------"
"Enggak! Saya enggak kasih izin kamu kerja kamu cukup ikut saya kemanapun saya pergi aja titik." Potong ivano tegas.
"Tap-----"
"Sayang, aku butuh semangat dari kamu lagian kamu cuma duduk doang ko" potong ivano.
"Mas tubuh aku masih lemes banget gara-gara kamu, aku di rumah aja janji enggak kemana-mana aku di kamar terus sampai kamu pulang" ucap kinara dengan wajah yang memelas supaya suaminya luluh.
Ivano mendengus kasar. "oke hari ini kamu tidak ikut, tapi kamu harus janji harus di kamar terus sampai saya pulang. Dan nomor ponsel kamu harus selalu aktif" ucap ivano.
Kinara tersenyum manis. "Makasih sayang" ucap kinara tersenyum lebar.
Ivano tidak menjawab pria itu langsung keluar mengambil sesuatu diikuti dua pelayan yang membawa dua nampan makanan. "Ini untuk makan siang dan ini sarapan pagi" ucap ivano. "Kalian boleh keluar" ucap ivano pada kedua pelayan yang mengangguk pelan.
Ivano mengambil tali yang tadi ia bawa, mengukurnya sampai pintu. "Sini tangan kamu" pinta ivano.
Kinara menggeleng cepat "enggak! Kamu mau diapain tangan aku? Jangan gila ya!" Panik kinara.
"Ck! Sini nanti kamu pasti tau" ucap ivano menarik paksa tangan kinara mengikatnya dengan cepat. "Kamu tidak bisa keluar kamar, kamu hanya bisa jalan sekitar kamar saja" jelas ivano.
Kinara melongo mendengar itu. "M-mas kamu----"
"Nurut" potong ivano.
"Mas-----"
"Saya siap-siap dulu" potong ivano langsung masuk kamar mandi membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.
Kinara melongo melihat tali yang mengikat tangannya sampai pintu kamar. "Benar-benar diluar perkiraan" gumam kinara tidak pernah terpikirkan kalau ivano akan segila ini.
***
Ivano menatap istrinya lewat laptopnya khusus untuk memantau istrinya lewat CCTV kamar yang hanya dirinya yang tahu, disana ivano melihat jelas kalau kinara sedang menonton televisi sambil terkekeh renyah.
Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum miring, ia menyukai istrinya yang kesal karena diganggu.
Mine❤️😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband devil
Teen Fictionbanyak perempuan yang mengatakan berdekatan dengan suami kenyamanan yang sempurna, tapi tidak dengan kinara yang setiap harinya harus dekat dengan suaminya yang menurutnya tidak ada rasa nyaman sedikitpun malahan sebaliknya. pokonya baca aja aku bin...