3. Keegoisan ivano

2.2K 56 0
                                    

Benar saja dugaan ivano kalau istrinya akan ngamuk gara-gara semua sosial medianya di hapus secara permanen. Kinara benar-benar marah bahkan ia tidak mau tidur berdua dengan ivano, namun ivano tetaplah ivano pria yang egois pria itu terus menuruti kemanapun Istirnya tidur.

"Sayang jangan gini lah" Ucap ivano lelah terus didiamkan istrinya.

"Aku enggak suka kamu gini mas, aku tidak suka kamu hapus semua sosial media aku" Ucap kinara.

Ivano memeluk kinara yang hendak pergi lagi. "Saya cemburu lihat sosial media kamu banyak yang chat, mana yang chat cowok lagi" Lirih ivano.

"Aku enggak balas chat mereka mas, aku en-----"

"Sama aja aku enggak suka, kamu hanya milik aku selamanya" Potong ivano.

"Aku tau itu tapi enggak gini juga kamu enggak usah hapus sos-----"

"SAYA SUDAH BILANG SAYA TIDAK MAU KAMU DI CHAT PRIA LAIN, SAYA TIDAK SUKA ADA PRIA LAIN YANG GODA KAMU, BAHKAN BERANI MENGAJAK KAMU SELINGKUH DARI SAYA" Bentak ivano kesal.

Air mata kinara langsung mengalir. "Kamu emang gitu mas suka marah padahal harusnya aku yang marah dan bentak kamu, bukan sebaliknya" Teriak kinara.

Ivano menatap lekat kinara. "Lupakan sosial media kamu itu pakai akun saya" Ucap ivano mengontrol emosinya.

"Enggak usah, sekalian aku enggak main ponsel aja" tolak kinara langsung baik kelantai atas masuk kedalam kamar. "Dasar pria gila" teriak kinara meluapkan emosinya.

***

Ivano menghela napas berat kerjaannya banyak, sedangkan kinara tidak ikut bersamanya menemaninya. Kalau seperti ini ivano tidak semangat kerja. "Sial!" Umpat ivano.

Ivano melamun beberapa menit membayangkan wajah istrinya, ia malah semakin tidak kuat menahan rindu dengan cepat ivano langsung keluar ruangannya bergegas pulang ke rumah.

Setelah beberapa menit akhirnya ia sampai rumah, ivano langsung masuk kedalam berjalan cepat menuju kamarnya yang ada dilantai atas. Ivano masuk matanya langsung tertuju ke arah istrinya yang tidur pulas menghadapnya.

Ivano langsung menghampiri kinara ia jongkok menatap kinara. "Sayang" panggil ivano pelan.

Hening.

Ivano naik keatas kasur membalikkan tubuh kinara agar menghadapnya, mencium bruntal Kinara yang masih tidur pulas.

Kinara yang tidak bisa napas membuka matanya menatap mata biru laut milik ivano. "M-mas" kaget kinara kaget melihat suaminya yang tiba-tiba ada di kamar.

Ivano tidak menjawab pria itu terus mencium rakus bibir kinara sampai-sampai napas Kinara terengah-engah. Ivano melepaskan ciumannya menatap kinara yang sedang mengatur napas. "Saya tidak bisa kerja tanpa kamu di sisi saya" ucap ivano.

Kinara menatap ivano. "K-kamu h-hampir bunuh aku mas" Kesal kinara.

Ivano terkekeh kecil. "Maaf abisnya saya rindu banget sama kamu" ucap ivano.

Kinara Menatap kesal suaminya. "Enggak gitu juga aku kesulitan napas" sinis kinara.

Ivano terkekeh geli melihat istrinya kesal. "Saya mandi dulu" ucapnya langsung beranjak dari kasur, sebelum beranjak ia menyempatkan untuk mencium bibir singkat kinara dan berlari masuk kamar mandi sambil tertawa.

"MAS" Teriak kinara kesal.

***

Kinara menyenderkan tubuhnya di dada suaminya yang asyik main game sambil memangku nya. "Mas aku mohon izinkan aku ketemu kedua orang tuaku, sudah satu tahun aku tidak bertemu mereka berdua" lirih kinara kangen berat.

"Bukanya kamu sering berkomunikasi lewat telepon? Kurang cukup apa saya baik mengizinkan kamu berkomunikasi dengan mereka?" Ucap ivano.

"Kurang, karena aku tidak bisa memeluk mereka berdua." Jawab kinara cepat.

Ivano menyudahi main gamenya membalikkan tubuh kinara menghadapnya. "Untuk apa kamu bertemu mereka?" Tanya ivano dingin.

"Karena mereka kedua orang tuaku, karena mereka yang melahirkan ku, karena dia-----"

"Saya tau itu, saya cuman tidak ingin kamu terlalu akrab sama mereka" potong ivano.

Mata kinara membulat sempurna mendengar ucapan yang seharusnya tidak diucapkan, bahkan dilakukan. "Kamu gila! Tentu saja aku akrab sama mereka karena mereka kedua orang tuaku, kamu saja sama mamah dan papah kamu akrab sama mereka. Masa aku enggak boleh akrab sama kedua orang tuaku yang sudah menjagaku dari kecil sampai besar" kesal kinara.

Ivano terkekeh kecil. "Saya sudah membayar biaya hidup kamu dari bayi sampai besar. Jadi wajar saja saya minta itu dari kamu"

Kinara tutun dari pangkuan ivano menatap ivano dengan tatapan kecewa. "Aku akui kalau kamu kaya raya, kamu bisa membeli apapun yang kamu mau, begitupun membayar semua biaya hidupku saat bersama mereka. tapi kamu tidak bisa membeli kasih sayang dan cinta mereka dengan uang" Marah kinara.

Ivano melipat kedua tangannya menatap wajah merah Kinara yang menahan amarah yang luar biasa. "Saya malas berdebat sama kamu lebih baik kita tidur siang" ajak ivano.

Kinara menepis tangan ivano. "Aku tidak mau istirahat aku mau ketemu kedua orang tuaku saja" tolak kinara beranjak dari duduknya yang langsung ivano tahan. "Lepas, jangan tahan aku untuk tidak ketemu mereka" teriak kinara.

"JANGAN BERANI-BERANINYA KAMU PERGI TANPA IZIN DARI SAYA" Bentak ivano menarik paksa kinara masuk kamar.

"AKU MAU KETEMU IBU DAN AYAH AKU, KAMU JANGAN EGOIS" Teriak kinara memberontak.

Ivano yang kesal mendorong kinara ke pojok pintu mencengkeram pipi kinara yang menangis tersedu-sedu. "Saya tegaskan sama kamu kinara leonara kalau kamu masih kekeuh ingin bertemu mereka, saya tidak akan segan-segan membunuh mereka berdua dengan cara apapun itu supaya kamu tidak bertemu mereka" ancam ivano tak main-main.

Deg

Kinara mendorong keras tubuh ivano. "BERANI KAMU BUNUH MEREKA KAMU AKAN TAU AKIBATNYA, AKU AKAN MEMBENCIMU SEUMUR HIDUP AKU." Teriak kinara semakin menangis.

Tangan ivano membuka laci yang ada disampingnya mengambil sesuatu tanpa sepengetahuan kinara.  Dengan gerakan cepat ivano menyuntikkan obat di leher kinara. "Maaf" bisik ivano tersenyum miring.

Kinara langsung lemas ia hampir jatuh namun langsung ditahan ivano. "I-ibu a-ayah kinara rindu" lirih kinara sebelum ia kehilangan kesadarannya.

Ivano langsung membopong tubuh kinara ke kasur menarik selimut sampai perut, mengelus pipi kinara. "Alasan saya cuma satu saya tidak mau kamu ketemu mereka karena saya takut kehilanganmu, saya terlalu takut kehilanganmu ketimbang harta dan nyawa saya sendiri. Saya cuma mau di kehidupan kamu hanya ada saya dan saya." Bisik ivano menyembunyikan wajahnya di leher kinara menghirup aroma tubuh kinara.

Bayangan Kinara yang meninggalkannya setiap hari berpura-pura dikepalainya, makanya itu ia mau setiap hari bersama kinara apapun itu. "kamu sudah membuat saya jatuh cinta sejauh-jauhnya maka kamu harus tanggung jawab" bisik ivano walaupun kinara tidak bisa mendengar apa yang ia bisikan. Tidak lama ivano memejamkan matanya sambil memeluk kinara.

***

Husband devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang