28. Teman SMA

574 41 1
                                    

Ivano masuk kedalam kamar sambil mengendong belva yang baru selesai mandi, ia menatap kinara yang langsung memalingkan wajahnya enggan menatap wajah suaminya. Ia sangat marah dan kecewa dengan sikap dan perlakuan ivano padanya.

"Bersiap-siaplah, hari ini vano menikah." Ucap ivano, tangan kirimnya menahan tubuh mungil belva. Tangan kanannya mengambil baju untuk kinara.

Kinara menoleh kaget. "Bang v-vano menikah? Ko dadakan?." Tanya kinara kaget.

"Enggak dadakan, udah direncanain lama." Jawab ivano santai.

"Ko aku enggak di kasih tahu sama mama?." Kinara menghampiri ivano.

"Sengaja, aku yang suruh mama dan yang lain untuk tidak memberitahu kamu." Sahut ivano, sambil memberikan biskuit bayi pada belva.

"Kam----"

"Ikut atau tidak?, kalau tidak aku sama belva aja." Potong ivano, sinis.

Kinara menatap kesal ivano. "Bentar aku mau mandi dulu." Kinara langsung mausk kedalam kamar mandi.

Ivano duduk di atas kasur, menatap belva yang sangat mirip dengan kinara, matanya yang berwarna coklat terang persis seperti dirinya. "Cantik." Puji ivano, mencium pipi belva.

Tidak lama kinara keluar, ia langsung memakai pakaiannya dengan cepat. Ia tidak mau telat ke acara pernikahan abang iparnya. Setelah siap-siap mereka langsung menuju rumah kedua orangtua ivano.

Selama diperjalanan kinara hanya diam, ia masih kesal dan kecewa pada ivano. Rasanya ia ingin memukul ivano sekuat tenaga. Tapi sayangnya itu tidak akan terjadi.

Ivano memberhentikan mobilnya menatap kinara. "Jangan jauh-jauh dari aku." Ucap ivano tegas.

Kinara menatap ivano kesal. "Ini rumah kamu tentu am-----"

Ivano mencengkeram pipi kinara, kesal. "Bisa tidak jangan bantah?. Cukup patuhi perintah suami kamu, semuanya aman." Geram ivano.

Kinara menepis kasar tangan ivano. "Kamu janji mau berubah jadi suami yang baik sama istri, tapi kenapa kam----"

"SAYA CABUT JANJI AKU WAKTU ITU, KARENA, KAMU SUDAH MEMBUAT AKU MARAH BESAR." Bentak ivano.

Air mata kinara mengalir deras, ia hendak membuka pintu mobil namun sayangnya ivano lebih dulu menguncinya. "Buka, aku mau keluar." Teriak kinara.

Ivano menarik wajah kinara menatapnya. "Sebentar." Ucap ivano. Ia langsung mencium leher kinara kasar, meninggalkan bekas merah di sana.

"Lepas, kamu gila ak----"

Ivano langsung keluar dari mobil ia langsung membukakan pintu untuk istri dan anaknya. "Ayo turun, sayang."

Kinara langsung turun sambil mengendong belva. "Dasar penjahat.' dumel kinara.

***

Ivano melirik sinis vano abangnya yang sekarang ini sudah memiliki istri. "Lebay banget." Sinis ivano.

Hanya akad saja tidak ada resepsi pernikahan. Itu semua kemauan istri vano yang tidak mau ribet, dan membuang-buang uang.

"Ivano, panggil istri kamu, kenapa kamu kurung dia di kamar?." Kesal rico.

"Astaga, gue kira lo kesini enggak sama istri lo." Kaget vano, menatap ivano yang sedang mengelus rambut belva.

"Ivano panggil istri kamu sekarang juga, kamu benar-benar tega kurung istri kamu bisa fi kamar gitu." Geram febri.

Husband devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang