31. Kecelakaan.

528 48 19
                                    

Ivano terbangun dari tidurnya merasakan perutnya mual, ia langsung beranjak dari kasur berjalan masuk ke toilet. Ia memuntahkan cairan bening, rasanya ada sesuatu yang ingin keluar. Tapi sulit untuk dikeluarkan.

Ivano memegang perutnya. "Shit! Tiba-tiba mual enggak jelas." Umpat ivano.

Kinara meraba-raba samping kasurnya yang tidak ada penghuninya. "Mas." Panggil kinara, dengan suara khas bangun tidur.

"Dikamar mandi." Jawab ivano, mendengar suara istrinya yang memanggilnya.

Kinara turun dari kasur menghampiri ivano yang sedang membasuh wajah. "Kamu kenapa?." Tanya kinara khatam.

Ivano menggeleng pelan, ia memeluk kinara era. Menyembunyikan wajahnya di leher kinara, menghirup aroma tubuh kinara yang menengkan. "Tiba-tiba mual, pusing." Jawab ivano lirih.

"Kamu sakit, mas?." Tanya kinara panik.

Ivano menggeleng pelan. "Enggak sayang, a-aku cuman mu----huek." Ivano menutup mulutnya. Menyibak selimut, berlari masuk kamar mandi, memuntahkan makanan yang tadi malam dimakan.

Kinara ikut masuk kamar mandi, berjinjit untuk memijit tengkuk ivano. "Kayanya kamu masuk angin."

Ivano memeluk kinara erat, air matanya mengalir deras membasahi pundak kinara. "Hiks, mual, pusing. Sayang." Isak ivano.

Kinara melotot kaget mendengar suara ivano yang menangis. "M-mas kamu----"

Ivano melepaskan pelukannya menatap kinara, masih dengan air mata yang mengalir. "Mau peluk kamu lama-lama." Pinta ivano manja.

Kinara mengangguk pelan, ia berusaha mencerna semuanya. Apakan ini ivano, atau hantu yang masuk kedalam tubuh ivano. "Jahat takut, manja gini lebih takut." Cicit kinara.

***

Rico, febri, eli, dan vano menatap ivano yang terus memeluk kinara. Bahkan dari pagi sampai siang kinara belum mandi, karena. Suaminya terus memeluknya erat seperti ini.

"Ivano, anak kamu haus dia butuh ASI dari mama nya. Kamu jangan manja gini." Kesal febri, kasihan melihat cucunya yang menangis.

"Udah dibilang kasih susu formula aja, biasanya juga dika----"

"Mama izinkan belva minum susu formula, hanya saat belva enggak lagi sama kinara. Kalau sekarang kan kinara lagi sama anaknya, enggak kemana-mana." Potong febri tegas.

Kinara menatap belva kasihan, tapi ia tidak bisa berkutik. "Mas----"

"Fine! Semua orang enggak ngertiin perasaan gue." Teriak ivano, melepaskan pelukannya.

Kinara menghela napas buru-buru ia mengambil alih belva, membawanya ke kamar belva. Urusan ivano yang akan marah urusan nanti.

"Itu efek Istirnya hamil, jadi manja gitu. Melebihi belva." Ucap vano, sambil menaik turunkan alisnya menatap adiknya.

Ivano melempar bantal tepat mengenai sasaran. "Bacot lo, mending lo keluar dari kamar gue." Usir ivano.

Vano merangkul pundak istrinya yang hanya diam. "Kelakuan kakinya sahabat kamu emang gitu, selain pemaksa, nyebelin, sok ganteng, posesif, tukang marah, egois, galak. Lengkap pokonya. Untung kamu nikah sama aku, kalau sama ivano. Bisa-bisa kamu mati berdiri, hanya kinara yang sanggup bertahan." Cerocos vano.

Ivano menarik laci kecil samping tempat tidurnya, mengambil pistol kecil mengarahkannya kearah vano. "Keluar, atau. Peluru pistol kesayangan gue bikin lo mati." Ancam ivano tidak main-main.

Husband devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang