10. perubahan ivano.

1.6K 40 0
                                    

Ivano menyuapi kinara makan buah-buahan kinara asyik main ponsel milik suaminya, itupun tawaran dari ivano sendiri. Ivano terus menatap wajah kinara yang menurutnya semakin hari semakin cantik dimatanya.

"Cantik" Bisik ivano.

Kinara menoleh menatap ivano ia sedikit salah tingkah, siapa sih yang tidak salah tingkah jika dipuji cantik. "Apaan sih" Sinis kinara berusaha tidak terlihat salah tingkah.

Ivano terkekeh kecil ia mencium gemes pipi kinara. "Mau jalan-jalan enggak?" Tanya ivano.

Kinara menoleh menatap ivano ia sedikit kaget mendengar tawaran ivano. "J-jalan-jalan?" Tanya kinara.

Ivano mengangguk.

"Kemana?" Tanya kinara tersenyum lebar.

"Kemana aja terserah" Jawab ivano mencium leher kinara pelan.

Kinara mendorong pelan wajah ivano. "Keliling Jakarta boleh?" Tanya kinara hati-hati.

Ivano diam beberapa detik sebelum ia mengangguk pelan. "Boleh, asalkan jangan ketempat masa lalu kamu" Jawab ivano.

Kinara mengangguk cepat. "Boleh naik mot-----"

"Enggak! Harus pakai mobil ini cuacanya tidak bagus" Tolak ivano cepat.

"Ish. Aku mau naik motor mas aku mau menikmati suasana malam secara langsung, aku mau lihat bintang-bintang" Rengek kinara.

"Kin------"

"Enggak asik banget tadi aja nawarin, udah ah mending enggak usah keluar aja" Sinis kinara kesal.

"Kami harus jadi suami yang baik dan lemah lembut supaya kinara cinta dan tentunya tidak akan meninggalkan kamu" ucap febri.

Ucapan mamahnya kemarin malam membuat ia sedikit ingin mencoba. "Oke, kita naik motor tapi kamu harus pakai Hoddle" pasrah ivano.

Kinara mengangguk ia langsung mengganti pakaian nya sesuai kemauan ivano, tidak lama kinara kembali menatap ivano. "Gimana?" Tanya kinara tersenyum lebar.

Ivano menatap kinara dari atas sampai bawah, mengangguk pelan. "Jangan genit awas genit" Ancam ivano.

Kinara mengangguk cepat ia berlari keluar lebih dulu, ivano yang melihat istrinya bahagia ikut bahagia. ivano mengeluarkan motornya yang jarang di pakai memasangkan helm ke kepala kinara.

"Pegangan" Ucap ivano menarik kedua tangan kinara memeluk pinggangnya.

Kinara mengangguk ia menyenderkan kepalanya di pundak ivano. "Ayok berangkat" Ajak kinara tidak sabar.

Ivano mengangguk ia melajukan motornya dengan kecepatan sedang, sesekali melirik kinara lewat kaca spion. "Mau kemana dulu?" Tanya ivano.

"Makan baso dipinggir jalan" Jawab kinara.

"Enggak bol----"

"Mas, aku mohon turuti kemauan aku malam ini aja, janji aku akan nurutin kemauan kamu" Ucap kinara.

"Ck! Oke asal jangan macam-macam" pasrah ivano.

Kinara mengangguk ia menikmati hembusan angin malam yang sangat segar, tidak lama mereka sampai di Tukang baso kinara langsung memesan baso kesukaannya, sedangkan ivano ia hanya menatap istrinya.

"Yakin enggak mau?" Tanya kinara menyodorkan potongan baso ke hadapan ivano.

Ivano menggeleng.

"Yaudah kalau enggak mau padahal enak banget" Ucap kinara melahap baso itu. Menoleh menatap ivano yang terus menatapnya. "Kenapa sih? Muka aku kenapa?" Tanya kinara heran.

Husband devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang