21. Belva Ariggo.

1.4K 43 3
                                    

Sudah dua hari kinara dinyatakan koma, tidak ada tanda-tanda kinara siuman. Selama dua hari juga ivano tidak mau makan, minum bahkan untuk melihat anaknya sendiri pun ia enggan.

Ivano menatap istrinya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Ivano meneteskan air matanya ia tidak kuat melihat kinara seperti ini, ia takut kinara pergi jauh meninggalkan dirinya.

"T-tolong bangun Kinara" Lirih ivano mencium tangan kinara yang tidak diinfus.

Alvano, rico, febri, dan sela yang juga ada di ruangan itu ikut sedih. Bagaimana tidak kinara perempuan yang sangat baik dan sabar.

"Baru kali ini gue lihat adik yang gue benci terpuruk seperti ini, jujur gue enggak tega" Lirih alvano menatap ivano yang terus menangis dalam diam.

"Sabar mas, aku yakin kinara pasti kuat" Ucap sela.

Ivano mencium kening Kinara. "Saya janji setelah kamu sadar, saya akan menuruti kemauan kamu. Kinara. Kamu mau saya sayang sama anak kita kan?, saya akan menyanyagi dia. Kamu mau anak kita tinggal di rumah kita kan?. Saya setuju. Saya akan buatkan kamar spesial untuk anak kita. Kamu mau saya jadi pria sabar kan?, saya akan berusaha. Kamu mau saya keluar dari dunia gelap saya kan?. Saya akan keluar. Semuanya saya lakukan asalkan kamu sadar, hiks" Isak ivano.

"OEKKK-OEKK-OEKKK"

Ivano menoleh menatap anaknya yang digendong febri. Dengan tangan yang begetar ivano mengambil alih bayi mungil itu di gendongan febri.

"Lo jangan macam-macam di----"

"Saya tidak akan menyakiti anak saya" Potong ivano menatap alvano dan semua orang yang panik. Ivano menatap anaknya yang juga menatapnya. "Saya janji saya akan menyanyagi kamu asalkan kamu sadarkan istri saya, jika kamu berhasil saya berterimakasih banyak sama kamu. Jika tidak. Jangan harap kamu bisa memanggil saya papah" Ucap ivano menidurkan bayi itu di samping kinara.

"OEKKK-OEKK-OEKKK"

Ivano berharap Istirnya sadar setelah mendengar tangisan anak mereka berdua. "Sadar Kinara saya mohon hiks" Isak ivano.

Tangan mungil bayi yang tertutup kain itu memukul-mukul pipi kinara. "OEKKK-OEKK-OEKKK"

Sela mengucek matanya menatap jari telunjuk kinara yang bergerak. "M-mas t-tangan kinara" Ucap sela menunjuk tangan kinara yang bergerak.

Reflek semua orang menatap tangan kinara. "SUSTER, DOKTER ISTRI SAYA SIUMAN" Teriak ivano berlari keluar memanggil dokter.

Dokter langsung memeriksa kinara sedangkan yang lain di luar. Hanya ada ivano yang kekeuh ingin di dalam menemani istrinya.

"Buka mata kamu kinara saya mohon, setelah kamu sadar dan sembuh kita rawat sama-sama anak kita. Anak yang selama ini kamu tunggu" Bisik ivano.

Perlahan tapi pasti Kinara membuka matanya, sontak ivano tersenyum lebar senyuman yang tidak pernah ia perlihatkan ke sembarang orang.

"S-sayang" Panggil ivano mengelus pipi kinara.

"M-minum" Lirih kinara.

Ivano langsung mengambilkan air minum membantu kinara minum, sedangkan dokter kembali mengecek keadaan Kinara. "Sayang-----"

"M-mana a-anakku?" Tanya kinara menatap sekeliling.

"Ada, kamu tenang saja" Jawab ivano mengusap air matanya.

"Mana?" Tanya kinara ia takut terjadi sesuatu pada anaknya.

Ivano langsung berlari keluar ruangan, membopong anaknya yang sedang digendong suster. "Ini. Ini anak kita." Jawab ivano.

Husband devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang