Ivano mengacak-acak kamarnya di depan kinara ia marah pada dirinya sendiri yang ceroboh, harusnya ia tidak lupa kalau kinara harus meminum obat pencegah hamil setiap satu bulan sekali.
Kinara meremas ujung bajunya ia takut melihat kemarahan suaminya, ia tidak tahu apa-apa soal dirinya hamil ataupun suaminya yang memberikan obat itu. Ia hanya tahu ivano sering memberikan vitamin padanya.
Memang benar ivano memberikan vitamin setiap hari untuk kinara minum, tapi setiap ivano memberikan makan pasti ia mencampurkan obat itu ke makanan atau minuman. Tanpa sepengatahuan kinara.
Ivano menoleh menatap kinara matanya menatap tajam kinara. Kinara yang ditatap seperti itu menunduk takut. "Gugurkan kandungan itu sekarang juga" Ucap ivano tegas.
DEG
Kinara yang awalnya menunduk ia langsung mendongak menatap suaminya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Menggeleng cepat ia berdiri menatap ivano. "Aku enggak akan mengugurkan kandungan ini sampai kapanpun" Tolak kinara tegas.
Ivano yang merasa istrinya berani menolak permintaannya ia langsung menarik tangan kinara. "Kamu berani sama saya hmm?" Tanya ivano tersenyum miring.
Kinara mengangguk pelan. "Ya. Aku berani sama kamu kalau itu soal menyangkut anak aku, anak kamu juga" Jawab kinara.
Ivano menatap lebih tajam kinara. "Belum juga anak itu lahir kamu sudah berani menantang saya, bagaimana kalau anak ini lahir mungkin kamu lebih berani menolak saya" Ucap ivano semakin yakin untuk melenyapkan anak yang dikandung istrinya.
Kinara menangis ia berusaha melepaskan cengkraman ivano. "L-lepas aku tidak akan seperti itu mas, hiks aku mau memiliki anak seperti teman-teman aku hiks. A-aku janji akan melakukan apapun asalkan kamu jangan suruh aku mengugurkan anak ini hiks" Isak kinara.
Ivano mendorong keras tubuh kinara ke tembok. "Saya hanya ingin anak itu tiada, saya tidak ingin memiliki anak. Saya hanya menginginkan kamu" Bisik ivano.
Kinara menatap ivano, memberanikan diri untuk menarik tangan ivano ke perutnya. "I-ini anak kamu mas. Anak kita berdua kamu tega melenyapkan dia yang tidak bersalah?, ada banyak diluar sana yang menginginkan anak termasuk aku sendiri. Tapi mereka tidak bisa memilikinya sedangkan kita?. Kita memilikinya kita dikasih kepercayaan sama tuhan, masa kita menolaknya?" Ucap kinara lembut.
Ivano tersenyum miring ia langsung meremas perut kinara sekuat tenaga membuat kinara kesakitan. "Kau tidak usah menasehati ku, karena saya tidak akan merubah keputusan saya untuk melenyapkan bayi ini" Bisik ivano.
"M-mas l-lepas s-sakit" Lirih kinara berusaha melepaskan cengkraman tangan ivano.
"Saya tidak akan melepaskan sebelum kandungan ini lenyap" Jawab ivano.
"Ahkkk" Ringis kinara. "Aku harus menyelamatkan anakku, aku harus kabur" Batin kinara. Ia berusaha mengumpulkan tenaga untuk bisa pergi dari kamarnya, sekuat tenaga ia mendorong tubuh ivano sampai ivano hampir terjatuh.
"Maaf" Cicit kinara sebelum ia berlari keluar kamar.
"KINARA KAMU JANGAN KABUR" Teriak ivano menyusul kinara keluar kamar.
"Hiks tolong selamatkan aku hiks" Isak kinara.
"KINARA BERHENTI ATAU SAYA HUKUM KAMU" Teriak ivano.
"Kinara, vano kalian lagi apa lari-larian?" Tanya rico.
Kinara langsung bersembunyi dibelakang tubuh papah mertuanya. "P-pah tolong kinara pah, hiks mas vano mau bunuh vano anaknya hiks" Isak kinara ketakutan.
Febri melotot sempurna. "K-kamu hamil?" Tanya febri.
Kinara mengangguk cepat. "Hiks i-iya aku hamil mah, hiks mas vano enggak mau punya anak dia mau gugurin kandungan aku hiks" Jawab kinara.
Ivano yang melihat istrinya dekat-dekat dengan pria lain walaupun papahnya sendiri ia tidak terima. "MENJAUH KINARA KAU TIDAK BOLEH DEKAT-DEKAT PAPAH" Teriak ivano.
Kinara semakin ketakutan. "Hiks pah tolong kinara pah, mah, kinara tidak mau anak kinara Kenapa-kenapa" Isak kinara.
Febri menarik tangan ivano yang hendak menarik tangan kinara. "Jangan dekat-dekat kinara" Ucap febri menatap tajam ivano.
Ivano menoleh menatap mamahnya. "Kenapa? Dia istri vano mah, vano berhak dekat-dekat dia" Jawab ivano.
Rico menatap marah ivano. "KAMU JANGAN GILA VANO! ANAK YANG DIKANDUNG ISTRIMU ITU ANAK KAMU, DARAH DAGING KAMU KENAPA KAMU BERUSAHA MEMBUNUH JANIN YANG DIKANDUNG ISTRIMU?" Bentak rico emosi.
Ivano menatap papahnya dingin. "Bukan urusan papah, ini hak vano jadi kalian jangan ikut campur. Mau vano bunuh janin yang dikandung kinara, mau vano hukum kinara itu hak vano" Marah ivano.
Rico menatap ivano yang seperti kesetanan. "Kamu benar-benar gila! Sudah cukup kamu jadi pembunuh orang lain, tapi jangan kau bunuh juga calon anak kamu. Calon cucu papah"
Ivano terkekeh kecil. "Vano membunuh pria lain karena dia salah besar, tidak sembarang vano membunuh orang lain. Vano juga tidak berani membunuh orang yang tidak salah. Termasuk papah dan mamah, kalau papah dan mamah salah ya terpaksa vano bunuh juga" Jawab ivano menarik cepat kinara.
Deg
Rico, kinara dan Febri menatap anaknya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan, termasuk alvino dan sela yang baru datang. "K-kamu berani berucap seperti itu sama kami berdua?, kami ini kedua orang tua kandung kamu vano" Ucap febri meneteskan air matanya.
Ivano menatap mereka dingin. "Bukan hanya berucap tapi vano mengancam kalian semua, jika kalian berani memisahkan vano dengan kinara tidak segan-segan vano bunuh kalian. Terserah vano mau jadi anak durhaka atau masuk penjara sekalipun yang penting vano bisa terus bersama kinara" Jawab ivano.
"K-kamu p-penjahat mas kamu gila" Teriak kinara memukul-mukul dada ivano.
Rico mengangguk pelan. "Papah tidak menyangka anak yang papah sayang bisa seperti ini, papah tidak menyangka kamu tega ngancem papah." Lirih rico.
"IVANO FEBRIAN ARIGGO LO BAJINGAN LO UDAH BUAT MAMAH DAN PAPAH GUE SEDIH" Teriak alvino marah ia langsung berlari memukul pipi ivano
BUGH.
BUGH."SEBELUM LO LAKUIN ITU SAMA MAMAH DAN PAPAH GUE, GUE YANG AKAN LEBIH DULU MEMBUNUH LO" Teriak alvino terus memukul wajah ivano.
Kinara bingung ia harus bagaimana, tidak ada kesempatan untuk ia kabur. Tangannya dicekal kuat ivano. "Hiks l-lepasin mas" Teriak kinara memberontak.
Sela membantu menarik tangan kinara dari tangan ivano. "Kak tolong lepasin kin----"
DUG
Ivano menendang tulang kaki sela sampai sela jatuh kelantai. "Jangan berani memisahkan saya dengan kinara atau anda akan menyesal" Ancam ivano menahan sakit di wajahnya.
Melihat istrinya yang dilukai ivano alvino semakin marah. "LO UDAH SAKITI KETIGA PEREMPUAN DI KELUARGA GUE, LO HARUS TERIMA AKIBATNYA" Teriak alvino mengambil pas bunga kecil.
PRANG....
"IVANO" Teriak semua orang menatap ivano yang bercucuran darah di kepalanya.
"SEKALIAN LO MATI SUPAYA KELUARGA GUE BAHAGIA" Marah alvino.
Kinara menutup mulutnya syok. "M-mas k-kam----"
Dengan santai ivano berdiri menarik kinara menatap alvino. "Udah?. Udah puas habisi gue? Udah puas lihat gue berdarah-darah gini?." Tanya ivano sambil menjilat darah yang menetes dari hidungnya.
Alvino hendak memukul ivano yang langsung rico dan febri tahan. "GUE BELUM PUAS GUE HARUS LIHAT LO MATI" Jawab alvino.
Ivano terkekeh kecil. "Hanya tuhan yang tau" Ucap ivano. menoleh menatap istrinya yang masih syok menatapnya. "Bagaimana? Kau bangga memiliki suami yang kuat seperti saya hmm?" Tanya ivano tersenyum iblis.
Kinara mengigit bibir bawahnya menahan takut. "M-mas-----"
"Kita akan pergi dari sini, kita akan hidup berdua hanya ada kamu dan saya" Ucap ivano menarik kinara keluar dari rumahnya sendiri.
"IBLIS" Teriak alvino marah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband devil
Teen Fictionbanyak perempuan yang mengatakan berdekatan dengan suami kenyamanan yang sempurna, tapi tidak dengan kinara yang setiap harinya harus dekat dengan suaminya yang menurutnya tidak ada rasa nyaman sedikitpun malahan sebaliknya. pokonya baca aja aku bin...