4. Istri, anak, ibu.

1.9K 48 0
                                    

Ivano mengawasi istrinya yang sedang mengobrol dengan pelayan rumahnya, sedangkan dirinya duduk di teras rumah bersama bodyguardnya. Ivano mengizinkan bodyguardnya untuk libur selama satu hari karena dirinya dan istrinya tidak akan kemana-mana.

"Cantik" puji ivano melihat istrinya yang tertawa pelan.

Tidak lama kinara menghampiri suaminya menatap ivano yang tersenyum tipis. "Mas" panggil kinara duduk dipangkuan ivano.

"Hmm?" Gumam ivano membeberkan posisi duduk kinara agar nyaman.

"Mau sepedaan bol-----"

"Enggak! Kamu enggak boleh sepedaan bahaya" potong ivano cepat.

Kinara mendengus kasar. "Mas-----"

"Enggak kinara, kamu enggak boleh naik sepeda bahaya nanti kalau jatuh dan kamu terluka gimana coba?" Potong ivano tegas.

Kinara mendengus kasar. "Motor bol----"

"Enggak! Apalagi itu sangat bahaya" potong ivano.

"Terus apa? Semuanya enggak boleh" Teriak kinara kesal mata kinara berkaca-kaca bersiap untuk menangis.

Ivano menatap mata kinara yang berkaca-kaca, ivano malah gemes melihat wajah Kinara yang merah menahan kesal dna nangis. "Yasudah kamu boleh motoran asalkan aku yang setir" Pasrah ivano.

"Serius?" Tanya kinara cepat.

Ivano mengangguk. "Hmm. Nanti malam kita keliling kota pakai motor" Jawab ivano.

"Bohong kan?" Tanya kinara tak percaya suaminya mau jalan-jalan keliling kota.

"Benar sayang" jawab ivano.

Kinara langsung memeluk ivano. "Makasih, yeeyyyy akhirnya aku bisa keluar malam-malam juga yeyyyy" teriak kinara kegirangan.

Ivano tersenyum miring. "Mana mungkin saya mengizinkan kamu keluar malam walaupun sama saya" batin ivano.

***

Ivano menuangkan sesuatu kedalam minuman yang akan diminum kinara tersenyum puas melihat obat yang tercampur dengan jus buah. "Sayang ini minuman untuk kamu" Ucap ivano.

Kinara menatap ivano. "Makasih" ucap kinara tersenyum manis langsung meminumnya sampai setengah.

"Enggak sabar" batin ivano menunggu reaksi istrinya.

Tidak lama kinara menoleh menatap ivano, reaksi tubuhnya saat disentuh ivano berubah. "M-mas k-kamu c-campur apa kedalam m-minuman itu?" Tanya kinara.

Ivano mencium pipi kinara. "Tidak saya campur apa-apa memangnya kenapa?" Tanya ivano pura-pura polos.

"K-kamu t-tega" Lirih kinara menahan tangan ivano.

"Biar saya obati supaya hilang." bisik ivano langsung mendorong kinara ke kasur.

Melakukannya dengan cepat suara-suara aneh memenuhi kamar mereka, tidak terasa sudah jam dua malam ivano menatap kinara yang ada disampingnya. Efek obat perangsang sudah hilang jadi kinara sudah kembali normal.

"Kenapa melakukan itu sama aku? Kalau kamu enggak mau jan----"

"Tidur saya leleh" potong ivano menarik kinara kepelukannya.

Air mata kinara mengalir deras. "KAMU EMANG EGOIS MAS KAMU ITU MAUNYA DITURUTIN APA YANG KAMU MAU, SEDANGKAN AKU? AKU SELALU NGALAH DAN NGALAH. AKU CAPEK AKU JUGA MAU SEPERTI ORANG-ORANG BISA KELUAR RUMAH, BISA MAIN SAMA TEMAN-TEMAN BISA NGOBROL SAMA TEMAN, BISA KETEMU ORANG TUA SETIAP HARI ENGGAK KAYA GINI. AKU MANUSIA BUKAN BONEKA YANG BISA KAMU ATUR SEMAU KAMU" Bentak kinara emosi.

Husband devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang