27. Murka ivano.

506 38 2
                                    

Ivano menarik selimut sampai menutupi tubuhnya dan tubuh kinara yang polos, Melakukan hubungan yang hanya dua jam. Tidak biasanya ivano seperti ini, ia terus kepikiran ucapan abangnya.

Ivano mengangkat kepala kinara, menjadikan lengannya sebagai bantalan. Menatap wajah kinara yang terlilit lelah. "Sayang." Panggil ivano.

Kinara Mendongak Menatap ivano. "Hmm?." Gumam kinara, ia menyembunyikan kepala wajahnya di leher ivano. Menghirup aroma tubuh ivano yang sangat menengkan.

"Kamu cinta sama aku?." Tanya ivano serius.

Kinara Mendongak Menatap ivano heran. "Maksudnya?." Tanya kinara.

Ivano membenarkan posisinya agar nyaman. "K-kamu tidak ada niat ninggalin aku, kan?."

Kinara diam beberapa detik, menyimak ucapan suaminya yang sangat tiba-tiba. "Enggak lah, kenapa kamu nanya gitu?." Tanya balik kinara.

Ivano tersenyum tipis, ia mencium bibir kinara singkat. "Kalau sampai kamu ninggalin aku dan memilih pria lain, aku akan bawa belva jauh dari kamu." Ancam ivano.

Mata kinara melotot sempurna. "Ish, apaan sih mas." Kesal kinara.

"Aku serius lho." Ucap ivano.

Kinara menatap lekat wajah ivano. "Aku enggak akan ninggalin kamu, karena. Aku mencintaimu, aku tidak akan ninggalin kamu dan belva. Kita akan selalu bersama-sama."

"Janji?."

Kinara mengangguk. "Janji. Sekarang kamu tidur, besok kamu kerja." Suruh kinara.

***

Kinara memakaikan dasi ke leher ivano dengan teliti, sedangkan sang empu terus menatap wajah kinara yang tepat didepan wajahnya.

"Sebenarnya aku mau kamu ikut ke kantor, temenin aku meeting." Ucap ivano dengan nada suara yang sedih.

"Aku di rumah aja mas, badan aku juga capek-capek gara-gara kamu." Ucap kinara, sambil menyisir rambut ivano.

"Kalau kamu enggak ikut, aku rasanya pengen cepat-cepat pulang."

"Bagus dong, jadi kamu fokus kerja terus pulang." Ucap kinara santai.

Ivano duduk di pojok kasur, menatap kinara yang sedang mengikat rambut. "Tapi aku enggak bisa tanpa kamu." Rengek ivano.

Kinara menghampiri ivano, ia mengalungkan tangannya di leher ivano. "Kita hanya terpisahkan beberapa jam saja, jadi kamu jangan lebay gini."

Ivano mendengus kasar ia memajukan wajahnya mendekati wajah ivano. "Enggak lebay, ini------"

Cup

"Ayo aku antar kamu sampai teras rumah." Kinara menarik ivano yang masih kaget mendapat serangan dadakan dari istrinya.

Ivano cemberut ia enggan melepaskan genggaman tangannya dari tangan kinara. "Sayang, ikut aja ya." Bujuk ivano.

"Enggak, aku di rumah aja." Tolak kinara.

Ivano mendengus kasar ia mengangguk pelan. "Harus telpon aku setiap 5 menit sekali."

Kinara mengangguk. "Ya sayang, udah sana berangkat nanti kamu telat. Terus dimarahin bos kamu, atau bahkan sampai di pecat. Aku enggak mau ya kamu jadi pengangguran, ingat kamu sudah punya anak tanggung jawab kamu lebih besar. Aku sama belva enggak mau kelaparan." Ucap kinara, sambil menahan tawa melihat wajah ivano yang tidak biasa.

"Sembarangan, aku CEO. Jadi ak-----"

"Berangkat ih, semakin kamu lama di rumah. Semakin kamu lama juga pulang." Potong kinara, ia membukakan pintu untuk suaminya.

Husband devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang