37. Perpisahan.

569 42 9
                                    

Ivano memeluk kinara dari belakang, mencium pipi kinara, membuat sang empu terkejut. Ivano menatap kinara yang sedang menyiapkan keperluan belva untuk sekolah.

"Morning sayang." Sapa ivano.

"Lepas, aku lagi sibuk." Kinara berusaha melepaskan diri dari pelukan ivano. Yang malah semakin erat memeluk tubuh.

"Enggak mau, tadi malam aku kedinginan tidur di sofa." Tolak ivano.

Kinara mendengus kasar, ia mengabaikan ivano. Ia berjalan menyiapkan untuk belva yang sedang dimandikan suster. Kinara sedikit kesusahan bergerak, karena. Suaminya terus memeluknya dari belakang.

"Lepas, mas." Kesal kinara.

Ivano melepaskan pelukannya, ia duduk di pojok kasur belva. Menatap lekat kinara yang tidak mau menatapnya. "Sayang, udah dong jangan marah. Aku beneran enggak gen----"

Kinara mendongak menatap ivano. "Wajar ko kalau kamu genit, selingkuh, caper sama perempuan lain. Itu sangat wajar, karena. Tidak ada pria yang kuat menahan dirinya mencari kepuasan, selama Istirnya koma selama dua tahun lamanya." Potong kinara, sambil tersenyum miris.

Deg

Ivano berjalan mendekati kinara, tatapannya berubah dingin. "Selama kamu koma saya tidak pernah mencari kepuasan pada perempuan lain, selama dua tahun lamanya saya menunggu kamu sadar, selama dua tahun hidup saya tidak ada tujuan. Selain kamu, selama dua tahun saya dihantui rasa, takut kehilangan kamu. Selama dua tahun lamanya saya tetap mencintai kamu. Sampai sekarang ini."

Ivano mencengkeram mainan belva, meluapkan emosinya untuk tidak menyakiti istrinya. "DAN KAMU SEGAMPANG ITU MENUDUH SAYA SELINGKUH?, DIMANA LETAK SAYA SELINGKUH HAH?. TANYAKAN PADA SIAPAPUN YANG KAMU PERCAYAI. SELAIN ANAK KECIL YANG TIDAK TAHU APA-APA. ASAL KAMU TAHU, SAYA BAHKAN TIDAK PERNAH TIDUR PULAS SELAMA KAMU KOMA. SAYA TAKUT KAMU KENAPA-KENAPA, SAYA TAKUT SAAT SAYA TIDUR PULAS KAMU NINGGALIN SAYA SELAMANYA." Marah ivano, napasnya memburu.

Deg

Ivano mengangguk pelan. "Terserah kalau kamu tidak percaya, saya kerja dulu. Jangan lupa minum obat, jangan banyak gerak." Setelah mengatakan itu ivano langsung pergi dari sana.

Niatnya hari ini ia tidak ingin masuk kantor dulu, ia ingin menghabiskan waktunya bersama Kinara. Tapi, kenyataan malah memaksa ia untuk pergi ke kantor. Daripada ia menyakiti perasaan kinara, dengan omongan pedasnya. Atau bahkan menyakitinya secara fisik.

***

Ivano meminum banyak alkohol untuk menghilangkan rasa kesalnya, kecewa, marah. Dan masih banyak lagi. teman-temannya sudah melarangnya untuk berhenti minum alkohol, tapi. Ivano malah semakin menjadi-jadi.

"S-saya cinta sama kamu kinara, tolong mengerti." Racun ivano, baru kali ini ia mabuk berat seperti ini. Untuk membuka mata saja rasanya sudah.

"Van, udah yuk pulang. Lo masuk berat." Ajak mereka, kesekian kalinya yang tidak juga dihiraukan ivano.

"Telpon abangnya aja, bang vano." Saran salah satu temannya, yang mulai kesal dengan kelakuan ivano.

Mereka mengangguk, salah satu dari mereka menelepon vano. Untungnya vano langsung menjawab telpon dan mengatakan ia akan segera datang.

"Saya mohon jangan meragukan cinta saya, kinara." Racau ivano lagi. Sambil menjambak rambutnya sendiri.

Tidak lama vano datang dan langsung membawa adiknya pulang, tidak lupa mengatakan terimakasih pada mereka. Di perjalanan vano terus mengumpat kesal, untungnya ivano adik kandungnya. Jika bukan, vano akan membuang ivano ke sungai.

Husband devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang