Kulit wajah pria yang berjaga malam di minimarket itu memucat ketika cekikan anak buah Monika pada lehernya mengerat.
Di sisi lain, berada di jarak satu meter, seorang anak perempuan berusaha lepas dari tarikan anak buah Monika.
"LEPAS!!" racau perempuan berusia sembilan tahun itu dengan air mata yang membanjiri pipi merahnya.
Anak malang itu mulai kehilangan kesadarannya akibat rasa sakit yang tak tertahankan di sekujur tubuhnya.
Kedua pria kekar suruhan Monika itu tidak sadar bahwa ada seorang wanita yang mengendap-endap masuk melewati pintu minimarket.
Sosok itu berjalan tanpa menimbulkan suara di belakang mereka.
Di tangan wanita itu ada sebuah batu bata yang ia ambil di parkiran luar.
BRUKK!!
Pria yang tadinya menyeret tangan Clara langsung membebaskan anak itu.
"ARGHHH!!" erangnya tak karuan, meremat kepala belakangnya yang merembeskan cairan darah pekat.
Penglihatan Clara mulai memburam, hanya suara samar-samar seorang wanita yang daun telinganya tangkap sebelum akhirnya pingsan di dekapan sang penyelamatnya itu.
"Nak, bangun!" panik sosok itu, menepuk-nepuk pelan pipi lengket Clara akibat tangis yang mengering.
Melihat rekannya terluka cukup parah, bahkan sampai tidak bisa berdiri lagi atas dua kaki, pria yang mencekik sang kasir mendadak kehilangan kewaspadaannya.
Tanpa pikir panjang, walau dengan tangan yang gemetaran, sang kasir menyambar alat scan harga.
Kemudian membenturkannya sekuat tenaga kepada rahang pria itu.
Takkkk!!
"KABUR, BU!! BAWA DIA PERGI!" jerit pria paruh baya dengan seragam kasir itu, matanya melebar panik.
Wanita yang surai hitamnya basah karena terbasuh air hujan itu mengangguk kecil, kemudian beralih membopong tubuh mungil Clara di kedua tangannya.
Sosok yang memiliki kulit sepucat susu dan pahat wajah cantik itu menerobos badai, lalu berlari menuju mobilnya yang terparkir agak jauh.
"WOY!!! BERHENTI NGGAK LO?!!!" laung pria yang wajahnya lebam akibat terjangan alat scan harga.
Langkah kakinya meraup atmosfir lebar-lebar untuk mengejar wanita yang berniat membawa kabur putri majikannya.
Wanita itu berhasil masuk kendaraan roda empatnya, ia memindahkan satu plastik es krim ke jok belakang, lalu membaringkan Clara di jok sebelahnya.
BRAK! BRAK!
Ketika roda mobil sudah berjalan, pria suruhan Monika sempat menggebrak kacanya. Tapi ia terlambat, kendaraan itu sudah melesat dalam badai.
Tersadar bahwa perintah bosnya gagal, pria dengan raut pucat itu merogoh kantong. Mencari ponsel, lalu mencari kontak dengan cepat.
Tut....
"Nyonya Monika, ada kabar buruk.." lapornya dengan agak terbata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Benefit
Fanfiction[Collaboration To Celebrate NCT Dream's Anniversary] Gavin Aksagara, laki-laki pewaris Grup First Empire, perusahaan impor asal China yang tengah menguasai pasar Asia. Ia memiliki prinsip tidak ingin menikah seumur hidup, bermain bersama teman dan '...