07. Macet

2.8K 429 94
                                    

"Gav!" panggilku ketika melihat dia sedang asik berbicara dengan wanita yang aku lihat di toilet tadi. Kakiku mengayun mendekati keduanya.

"Kenapa?" tanyaku penasaran ketika wanita itu langsung bergegas pergi saat menyadari kedatanganku.

Gavin menggeleng dengan senyum kecut, "Tadi ada fans gue, hehe"

"Gue kelewat ganteng sih, banyak yang mau fotoan." ia menyibak rambut.

Aku menggeleng heran melihat kepercayaan diri laki-laki itu.

"Abis ini ikut fitting baju?" tanyaku.

"Duh, gue gak bisa malem ini." Gavin menurunkan bibir.

"Besok aja, gimana?" ia membuka lebar-lebar mulutnya.

"Huaahmm, gue beneran ngantuk!"

"Yowes, gapapa" sahutku santai.

Gavin berjalan duluan untuk kembali ke meja. Aku berusaha mengimbangi langkahnya yang cukup cepat. Tak ada dialog yang keluar antara kami.

"Abis ngapain nih dateng barengan dari toilet?" seloroh Bunda.

Aku dan Gavin saling lirik, kami bingung mau menjawab apa.

"Eh, jangan nakal-nakal. Sabar, tinggal itungan hari aja" goda om Richard, tertawa dengan khas bapak-bapak.

Gavin acuh dengan candaan papanya, ia mengecek ponsel lalu kembali ke tempat duduknya. Begitu pula denganku.

Mila, My Princess
Gav
Maksud lo apa tadi?
22.17

Mila, My Princess
Mau kita putus?
22.17

Sayanggg
Jgn marah dulu ah
22.19

Bahaya klo Kiran sampe tau
ttg hubungan kita
22.19

Mila, My Princess
Gue gk peduli. Kalo sampe kejadian tadi keulang lagi, gue berani sumpah
bakal laporin ke bokap tentang perjodohan kuno lo
22.20

Mil, napa jadi sensi gini hm??
Tar gue kesana, kita cuddle
sambil netflix n chill ya??
22.20

Mila, My Princess
Gw tunggu, kalo lo ga dateng
liat apa yg gw bisa lakuin.
22.21


"Mau kemana, Gav?" panggil tegas Richard ketika Gavin mendadak bangun dari kursi dan pergi begitu saja.

"Udah malem, aku mau pulang lah, pa." jawabnya malas.

"Sekarang jadwal fitting, gak denger diskusi tadi?" sergah pria itu.

"Gapapa, om, udah malem juga. Kiran sebenernya juga ngantuk," belaku.

"Kiran udah cape, besok aja ya?" timpal Diah, menyelip lengan suaminya.

Richard menghela nafas pendek sambil melirik Eric. Menteri perdagangan itu mengangguk kecil, sebagai kode bahwa ia juga setuju.

"Yaudah, anter Kiran pulang pake mobil kamu biar kalian bisa ngenal lebih deket." cetus Richard.

Gavin sontak mengulum bibir erat, ia meremas jari hingga kukunya memutih, harus bilang apa pada Mila?

Karena desakan dari seluruh anggota keluarga, Gavin akhirnya mengiyakan untuk mengantarku pulang.

Aku menyalimi tangan lembut Bunda dan seluruh keluarga. Lalu mengikuti langkah Gavin menuju parkiran.

***

Kami berdua pulang dengan Tesla putih milik Gavin, tidak ada yang memulai percakapan. Aku hanya memangku tangan canggung.

Married With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang