Namaku Freyana.Satu tahun yang lalu, waktu aku pertama kali duduk di bangku SMA perusahaan Bunda bangkrut total. Aku kehilangan kendaraanku, kamar dan rumah sejuta kenangan itu. Tragisnya lagi Ayahku meninggalkan kami berdua.
"Kenapa sial banget sih! hiks hiks.." aku menangis dikamarku untuk terakhir kalinya.
Ternyata selama ini Ayah mau menikahi Bunda karna harta. Dan sejak saat itu aku tidak pernah lagi melihat gummy smile milik bunda. Kini aku dan Bunda membeli rumah yang bisa dijadikan toko kue kecil-kecilan di tengah kota, dengan hanya bermodalkan sisa uang tabungan nya.
Bunda menyuruhku untuk sekolah tapi aku menolak, aku mau membantu nya saja. Disisi lain aku juga tidak mau membebani Bunda dengan biaya sekolahku yang mahal.
Toko kami terbilang cukup ramai karna berada di pinggir jalan dan sudah bertahan selama satu tahun lebih. Sampai ada pelanggan dua sampai tiga kali dalam seminggu datang ke toko kami, tak jarang juga ia memborong berbagai macam menu. Pria itu selalu datang dengan setelan jas rapi.
Apa dia bos ya? kok sering borong gitu, apa dia emang suka kue? pria kue? hahaha. Tapi gapapa deh, panjang-panjang orang baik—apanya?
Jika dilihat-lihat semakin sering Pria itu datang, ia juga semakin dekat dengan bunda, aku bisa melihat dengan jelas ketika mereka berdua berbincang. Akhir-akhir ini bunda juga sering tersenyum, aku berfikir positif mungkin karna sekarang toko yang kita bangun sangat ramai, sampai-sampai ada yang tidak kebagian.
Tapi semua pikiran ku tentang mengapa bunda sering tersenyum itu salah. Bukan karena toko nya yang semakin ramai, tapi karna Pria itu!!!... Sekarang perasaanku bercampur aduk. Apa Bunda sudah melupakan Ayah?
Disatu sisi lain aku senang akhirnya Bunda mulai sering tersenyum, bahkan saat tidak ada pelanggan.
Aku berfikir apa karna Pria itu Bunda menjadi seperti ini? tapi dibalik rasa sedihku yang melihat Bunda melupakan Ayah, toh pasti bunda juga kecewa.
Apapun yang bisa buat Bunda senyum kayak dulu lagi bakal aku dukung sepenuh hati!..
Sampai suatu ketika saat toko kami tutup Bunda memperkenalkan Pria itu. "Freya sini nak" aku langsung bergegas menghampiri nya.
"Iya bun kenapa?"
"Ini kenalan dulu sama Om Aran"
Tiba-tiba saja Pria itu mengusap rambutku "oohh ini anak kamu? lucu juga ya namanya siapa?" dia bertanya kepadaku.
"H-halo Om namaku Freyana Tamara" ucapku sedikit gugup, aku tidak tahu harus bersikap seperti apa padanya.
"Hahaha santai aja jangan tegang gitu, oh iya besok kamu sama Bunda, Om ajak makan malam mau ga?
Aku membatin, kenapa Pria ini mau mengajakku dan bunda pergi makan malam? pasti ada apa-apa nih. Tapi ngeliat Bunda exited gitu jadi ga tega deh kalo nolak.
"I-iya Om mau" aku sedikit tersenyum canggung.
"Yaudah besok kalian libur dulu ya jangan buka toko dulu takut nya nanti pas malem kecapek'an"
"Iya Ran, makasih ya udah ajakin kita"
"Iya Chik kalo gitu aku pamit dulu ya, dadah Freya" lalu Pria itu pergi mengendarai mobil yang pasti sangat mahal.
Hah? hahhh?? Bunda sama orang itu udah manggil nama??? emang sedeket apasih mereka? udah panggil pake nama aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milikku Freyana
FanfictionBercerita tentang Freyana yang memulai hidup barunya dengan keluarga baru, apakah dia mampu beradaptasi dengan mereka? - - - - - Cerita ini hanya karangan fiksi belaka dari penulis pemula, jadi mohon bantuannya.