"FRE AMBILIN DAGINGNYA!". Marsha meneriaki ku.Aku segera berjalan menuju ke dalam villa dan mengambil daging di dalam lemari es.
Ngomong-ngomong soal tadi sore, setelah adegan panas itu, CeFio kembali ke bawah sedangkan aku memutuskan untuk beristirahat di kamar, dan menikmati angin sore di balkon.
Padahal aku hanya ingin duduk santai menikmati senja, tapi, karena udara yang sejuk sekaligus nyaman, aku malah tertidur. Dasar...
Saat ingin kembali aku berpapasan dengan Kak Indah yang keluar dari toilet. "Loh Kak Indah. Pantesan tadi ga liat".
"Iya nih tadi kebelet hehe". Kak Indah menatapku lekat.
"Kenapa Kak?". Tanyaku keheranan.
"Leher kamu kenapa?".
Waduh.
Bukannya tadi udah dibedakan ya?.
Apa udah luntur?.
"Eee itu kak tadi digigit nyamuk". Astaga alasan klasik!.
Kak Indah malah tersenyum seolah mengerti. "Hm digigit nyamuk ya?".
Aku memang tidak pandai berbohong!. "I-Iya, aku ke sana dulu Kak". Dengan segera aku berjalan cepat kembali menuju yang lain.
"Nih Sha". Ucapku menyerahkan kantong plastik hitam berisikan daging premium.
"Lada, garam, paprika sama yang lainnya mana?".
"Eh?". Aku lupa!.
"Ini udah aku bawain". Tiba-tiba dari belakang kami Kak Indah datang membawa bahan-bahan itu.
"Makasih Kak". Ucapku dan Marsha bersamaan.
Aku dan Kak Indah segera memotong daging dan sayuran, Marsha menyiapkan bumbunya.
"NIELLLL". Kak Indah memanggil Oniel. Hah? Kak indah bisa teriak? Wow.
Oniel yang dipanggil itu segera menghampiri kekasih—Kak Indah. Aku tidak tega menyebut Kak Indah sebagai kekasihnya.
"Apa Bub?".
Bub?.
Idihhh.
"Ish jangan manggil gitu ah". Aku melihat Kak Indah malu-malu.
Nooo Mommyyy.
"Hehe sengaja. Kenapa Ndah?".
"Tolong siapin panggangannya dong, itu arangnya di bawah".
"Siap nyonya". Oniel berlari memanggil Olla untuk membantunya.
Kita melakukannya di belakang villa, bersebelahan dengan gazebo. Ashel dan Adel malah bermesraan di gazebo itu, dasar bucin akut.
Tidak jauh dari kami, ada api unggun di kelilingi Lulu dan Mira yang tadinya juga ada Oniel dan Olla.
Jika kalian bertanya ke mana perginya CeFio, Flora dan Jessi? Mereka bertiga malah asik membuat video TikTok dan mini vlog di dekat kolam. Apa coba CeFio itu, bukannya membantu malah...
Tunggu? Kenapa aku terdengar seperti sedang cemburu? Tidak, ini hanya perasaan kesal saja!.
"Panggangannya udah siap". Ucap Oniel.
"Oke, makasih Niel".
"Sama-sama bubub".
"Apa sih, udah kamu bakar jagung sana". Kak Indah mengusir Oniel.
Aku hanya diam menyaksikan kedekatan mereka berdua dan sedikit kaget karena Oniel bisa se-bucin itu.
"Emang Oniel gitu ya Kak?". Tanyaku pada Kak Indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milikku Freyana
FanfictionBercerita tentang Freyana yang memulai hidup barunya dengan keluarga baru, apakah dia mampu beradaptasi dengan mereka? - - - - - Cerita ini hanya karangan fiksi belaka dari penulis pemula, jadi mohon bantuannya.