Bab 24 Adik

1.6K 168 21
                                    



Di perjalanan Flora meminta untuk mampir ke swalayan, ia ingin membeli beberapa cemilan karena stok di rumahnya habis.

"Banyak banget Flo". Tanyaku, melihat keranjang yang penuh ia bawa dengan kedua tangannya.

"Iya buat adik aku juga".

"Hahhhh". Aku sedikit terkejut.

"Ih Fure jangan teriak".

"Sejak kapan kamu punya adik??". Seingatku, Flora tidak mempunyai kakak atau pun adik. Yah tapi itu dulu, waktu masih SMP dan saat aku bermain di rumahnya.

"Dari dulu juga udah punya kali". Jawabnya enteng.

"Kok aku ga pernah liat sih waktu ke rumah kamu?".

"Udah-udah nanti aja aku ceritain, sekarang kita beli es krim dulu".

Kami berjalan menuju freezer es krim yang letaknya dekat dengan kasir. Flora mengambil beberapa bungkus dan satu kotak es krim lumayan besar.

Setelah semua selesai dan membayar, aku dan Flora menuju parkiran dan masuk ke dalam mobil.

Di dalam, aku menatap Flora ingin meminta penjelasan darinya. "Kamu ngapain sih Fure? Liat aku kaya gitu". Tanya Flora.

"Tadi katanya mau cerita".

"Hadehh iya-iya aku ceritain, tapi sambil jalan keburu sore". Aku mengalihkan pandanganku ke depan dan mulai menyalakan mobil.

Kini kami berada di perjalanan menuju rumah Flora. Tempatnya di perumahan yang tak jauh dari SMP kami dulu.

"Jadi gini...". Flora mulai bercerita.

"Adik aku dulu tinggal sama kakek nenek".

"Kamu tau sendiri kan, Mama sama Papa sering keluar kota karna urusan pekerjaannya, jadi adik aku dititipin sama mereka".

Aku masih diam menyimak cerita Flora.

"Awalnya aku juga mau dititipin, tapi aku tolak, aku bilang ada kamu yang jaga aku dan selalu ada buat aku".

"Mereka percaya terus aku jadi sering nginep di rumah kamu, sampe akhirnya orang tua kita saling kenal kan?"

"Tapi sekarang Mama udah ga kerja dan jadi Ibu rumah tangga, buat ngurusin aku sama adik aku".

"Jadi sekarang Tante Aya di rumah aja kaya Bunda?". Tanyaku.

"Iya mau fokus ngurusin anak katanya".

Aku menambah kecepatan mobil. "Eeh eh Fure jangan ngebut-ngebut!".

"Hehe pengen ketemu sama adik kamu".

Hampir sepuluh menit perjalanan menuju rumah Flora, akhirnya kami tiba. Aku berjalan di belakang Flora masuk ke dalam rumahnya.

"FLORA PULANGGG".

Dari dapur muncul Tante Aya menggunakan celemek dan memegang spatula. Benar-benar berbeda dari saat dulu terakhir kali aku bertemu dengannya yang masih memakai jas dan membawa koper.

"JANGAN TERIAK-TERIAK KAKK". Ucap Tante Aya.

Sementara Flora hanya menyengir. "Hehe maaf Ma".

"Loh Freya?". Tante Aya mulai melihatku.

"Iya Tan". Ucapku tersenyum.

"Masih aja Tan Tan, panggil Mama".

"I-iya Ma".

"Nah gitu dong, sini". Tante—Mama merentangkan tangannya. Aku yang tahu maksud itu langsung berjalan menghampiri dan memeluknya.

"Udah lama ga liat kamu Mama kangen".

Kamu Milikku FreyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang