Sebelum sampai di rumah, aku mampir ke toko Bunda terlebih dahulu karena teringat titipan CeFio.Seperti biasa, toko Bunda sangat ramai pengunjung. Untung saja sudah sore, jadi tidak se-padat saat jam makan siang.
Lagi, aku bisa melihat orang-orang yang bersantai di balik dinding kaca itu memperhatikan saat aku masuk ke area parkir.
Lain kali ga bawa mobil ini lagi deh, jadi malu diliatin mulu.
Sebelum keluar dari mobil, aku mengikat rambut terlebih dahulu karena udara di sini sangat panas. Meskipun rambutku pendek, tetap saja bagian leher atas ku tidak leluasa.
"Duh apa pulang aja ya? Lagian ngapain sih orang-orang pada liatin terus?!".
"Hahh mending aku cepet-cepet masuk, pesen, terus keluar. Oke!".
Aku berfikir sejenak sampai akhirnya, aku membuka pintu mobil dan berjalan menuju ke dalam toko.
Seperti yang kalian pikir, hampir semua orang melihatku dan ada yang membicarakan ku dengan temannya. Aku tidak menghiraukan mereka dan berjalan lurus ke kasir.
"Kak Anya!".
"Freya!".
Kami berdua berpelukan sekilas meskipun badan kami sedikit terhalang.
Kak Anya adalah karyawan di toko yang sudah cukup lama, karena keahliannya dalam hal komunikasi dan selalu ceria, Kak Anya menjadi spesialis kasir satu-satunya.
Padahal Bunda sudah mencarikan orang lain untuk menjadi kasir kedua, tapi Kak Anya menolaknya dan ingin bekerja terus tanpa ada seorang yang menggantikannya. Yah meskipun saat Kak Anya sakit ada Bunda sih, yang menggantikan.
Terkadang saat aku mampir ke toko Bunda seperti ini, aku berfikir. Apakah Kak Anya ini robot atau semacamnya? Bayangkan saja, toko ini buka mulai pukul sembilan pagi dan tutup pada sore hari sekitar pukul lima, itu pun hanya tersisa beberapa kue saja.
Dan, toko ini tidak pernah tutup. Hanya Kak Anya yang tidak memiliki hari libur di pekerjaannya.
"Tumben ke sini?". Tanyanya.
"Hehe, aku sama CeFio mau makan yang manis-manis".
"Jangan Fre!".
Keningku mengerut menatap Kak Anya keheranan.
"Kenapa Kak?".
"Jangan makan yang manis-manis, kamu sama Fiony udah manis".
Seketika, aku tertawa karena gombalan receh darinya, lucu! Dan aku hanya bisa mendapatkan nya saat ke toko ini!.
"Hahaha Kak Anya bisa aja deh".
"Oh iya, kamu mau pesen apa?". Tanyanya, kini kami berdua kembali fokus.
"Pound Cake, Mille Crepes, Cheesecake, sama...". Aku mengetuk dagu beberapa kali sambil melihat kue yang masih tersisa di etalase.
"Sama macaroon dua, Kak!".
Setelah memesannya, Kak Anya menaruh kue-kue itu ke dalam kotak karton yang bertuliskan Savoureux, diambil dari bahasa Prancis yang artinya lezat, dan membungkusnya lagi di dalam paper bag. Ngomong-ngomong aku lah yang menyarankan nama toko ini pada Bunda.
"Ini". Kak Anya meletakkannya di meja kasir.
Saat aku hendak mengambilnya, tiba-tiba dari belakang.
"Freya?". Ada yang memanggil namaku.
Aku memutar badanku untuk melihat siapa itu. "Loh Mommy?".
Lantas Mommy Gre memelukku. "Kamu kemana aja? Mommy kangen tau".
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milikku Freyana
FanfictionBercerita tentang Freyana yang memulai hidup barunya dengan keluarga baru, apakah dia mampu beradaptasi dengan mereka? - - - - - Cerita ini hanya karangan fiksi belaka dari penulis pemula, jadi mohon bantuannya.