Sudah seminggu lebih sejak kejadian itu, kejadian saat aku bertemu lagi dengan Flora. Aku menuruti perkataan CeFio untuk menjauhi nya, seperti ketika Flora menyapaku aku hanya menoleh sekilas, atau saat kami tidak sengaja bertemu aku langsung memutar balik mencari jalan lain.Sebenarnya aku merasa kasihan dengan Flora, pasalnya walaupun aku mencueki nya dia tetap perhatian kepadaku. Seperti saat aku ingin menuruni tangga kakiku tergelincir, untung saja ada Flora yang menahanku dari belakang.
"Fre kamu mikirin apa?"
"Ah enggak Ce gapapa". Saat ini aku berada diruang OSIS karna ajakan CeFio untuk makan bersama anggota OSIS lainya.
"Oh iya, aku mau nanya boleh ga?"
"Kamu ngomong gitu kayak Cece orang asing Fre" ucapnya terkekeh.
"Emm CeFio tau JMT ga?". Tiba-tiba CeFio dan anggota OSIS lainya terkejut dan menatapku.
"Ada masalah Fre sama Mereka?" tanya Kak Zee.
"Ah enggak Kak"
"Itu geng yang bikin onar terus Fre" kini Kak Indah mulai bicara.
"Bukan cuma itu, selain bikin masalah mereka juga suka godain cewek, kamu harus hati-hati Fre" lanjutnya.
"Emang di JMT siapa aja kak?" tanyaku.
"Lulu, Oniel, Adel, Olla, Mira dan Flora" bukan Kak Zee atau Kak Indah yang menjawab, tapi CeFio.
Pantesan kenapa Cece suruh jauhin Flora...
"Tumben banget Fio ikut bahas JMT" kata Kak Indah.
"Iya padahal biasanya paling males kalo urusan sama JMT" tambah kak Zee.
"Gapapa pengen aja, inget ya Fre jangan deketin mereka" aku hanya mengangguki ucapan CeFio dan kembali melanjutkan makan siang kami.
Benar saja, saat berjalan menuju kelas aku melihat Jessi digoda para JMT itu. Oh jadi itu namanya Olla. Aku bergegas membantu Jessi.
"Heh ngapain kalian!" aku menggandeng lengan Jessi untuk pergi dari sana "Ayo Jess kita pergi"
Tapi saat aku melangkah tanganku digenggam dengan erat "Ah sakit Flo". Iya Flora yang melakukannya, bukannya melepas ia semakin mengeratkan genggaman itu "Flohh" lirihku.
Flora menatapku dengan tatapan aneh seperti senang "Aku kangen kamu Fre kita udah lama loh ga ketemu, masa kamu ga kangen?"
Memang betul ada rasa rinduku pada Flora setelah sekian lama aku tidak melihatnya, tapi jika itu Flora yang dulu, manja, posesif dan penurut. Sekarang berubah, dia menjadi agresif dan kasar kurasa.
"I-iya aku kangen, tapi tolong lepasin dulu sakit Flo" saat Flora melepaskan tanganku aku segera menarik Jessi untuk kabur.
Sampe merah gini tangan aku, kasar banget sih Flo.
Aku dan Jessi sudah berada di kelas, semuanya normal. Lulu dan Oniel juga tidak mengatakan apapun, hanya ada yang menggangguku sekarang. Jessi memelukku "Free maaf yaa gara-gara bantuin I tangan You jadi sakit"
Entah sudah berapa kali Jessi meminta maaf dan aku sudah memintanya untuk tidak memikirkan kejadian tadi. Untung saja Bu Sinka tidak ada, bisa gawat kalau lihat Jessi gini.
"Udah Jes gapapa kok jangan gitu kasian Freya lo peluk mulu" kini Ashel mencoba menenangkan Jessi.
aku mengedarkan pandanganku sekilas dan melihat kebelakang, rasanya sedari tadi Oniel menatapku. Dan benar saja dia menatapku dan Lulu membisikan sesuatu.
Hadeh pasti mau gangguin Jessi lagi, apa lagi si Olla-Olla itu.
"Oke anak-anak sekarang halaman 69" Akhirnya Bu Sinka kembali. Jessi melepaskan pelukan nya, rasanya sangat lega, tapi entah karna tubuhnya lebih besar dan tinggi dariku aku merasa nyaman saat Jessi memelukku.
"Jadi pengen deh.." spontan kalimat itu muncul dari mulutku.
"Pengen apa Fre?"
"Hah—enggak Jes gapapa"
"Pengen aku peluk lagi?" hei apakah Jeci ini seorang cenayang?!
"Engga Jes makasih" tapi kapan-kapan boleh hehe.
Tak terasa pulang pun tiba, dan aku menjadi yang terakhir karna baru merapihkan buku dan peralatan alat tulisku. Saat melangkahkan kaki keluar dari kelas aku mendapatkan sebuah hadiah dari Flora.
"F-Flo k-kenapa?" hadiah itu berupa pukulan dari Flora, dia menghantam perutku.
"Kenapa? kamu tadi pelukan sama Jessi! sekarang kamu ikut aku!"
lenganku ditarik Flora menuju mobilnya, jujur saja aku ingin memberontak dan meminta tolong tapi karna pukulan itu membuatku lemas. Entah dari mana Flora belajar pukulan itu.
Dan lagi, aku berada di markas JMT saat masuk mereka menyoraki ku, tubuhku sudah tidak kuat untuk melawan mereka karna pukulan tadi.
Flora membawaku ke kamar. Besar juga ternyata sampe ada kamar di sini. "Flo kita mau ngapain?" tanyaku saat ini berdua dikamar.
Dia tidak menjawab, tapi bahuku didorong kasar ke ranjang olehnya. "FLO—HMMMPPP" belum sempat aku bertanya dia melumat bibirku dengan ganas.
"Ahh mmmppphh"
Flora sengaja menahan kedua tanganku agar tidak melawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milikku Freyana
FanfictionBercerita tentang Freyana yang memulai hidup barunya dengan keluarga baru, apakah dia mampu beradaptasi dengan mereka? - - - - - Cerita ini hanya karangan fiksi belaka dari penulis pemula, jadi mohon bantuannya.