14.37 WIB.Aku dan CeFio akhirnya tiba di rumah, setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, sekitar empat jam lebih.
Ternyata diluar perkiraan kami, di tengah-tengah perjalanan menuju Jakarta, kami semua terjebak macet. Alhasil kami tiba satu jam lebih lambat.
Sebelum aku dan CeFio tiba, kami harus mengantarkan Kak Indah dan Jessi terlebih dahulu ke rumah mereka.
"Haahhhh capek banget". Ucapku keluar dari mobil dan merenggangkan badan.
"Fre tolong bawain barang ku ya, aku mandi dulu". Pinta CeFio lalu ia berlari menuju ke dalam rumah.
Aku menatapnya pergi ke dalam rumah meninggalkanku. "Ini beneran aku bawa semuanya?". Monologku melihat dua tas besar dan satu tas kecil di bagasi.
"Mang Ujang kemana ya?". Aku mengedarkan pandanganku untuk mencari keberadaannya.
"Duh aku bawa aja deh". Dengan terpaksa aku membawa tas kecil itu di pundakku dan menenteng kedua tas itu di kedua tanganku.
"Halo Bun". Sapaku melihat Bunda di ruang tengah menonton acara TV.
Bunda malah tertawa melihatku membawa bayak barang.
"Ih apa sih Bunda".
"Pantesan tadi Cece kamu ga bawa apa-apa. Ternyata kamu yang bawain hahaha".
"Bunda kalo ga mau bantuin gausah ngejek deh". Ucapku sedikit kesal.
Tiba-tiba dari kamar bawah, Ayah keluar menggunakan kemeja dan jas yang rapi, tetapi ada yang aneh, Ayah hanya mengenakan celana pendek. Apa Ayah pergi ke kantor menggunakan pakaian seperti itu?.
"Udah pulang nak?". Tanya Ayah.
"Iya Yah barusan".
"Kenapa?". Tanya Ayah keheranan karena aku melihatnya.
"Emang Ayah ke kantor pake celana pendek gitu?".
"Hahaha enggak, Ayah habis meeting online itu tadi".
"Ooohh kirain".
"Eeh Ayah mau ngapain?". Tanyaku karena Ayah ingin mengambil tas yang berada di tanganku.
"Ga mau Ayah bantuin bawa tasnya?".
"Biar aku aja Yah, Freya kan kuat". Ucapku tersenyum menampilkan gigiku.
"Beneran?". Aku mengangguk lalu pergi menuju kamarku di atas.
Setelah itu, aku menuju kamar CeFio untuk meletakkan tasnya.
"Hadehhh berat banget si punya CeFio, bawa apa aja coba".
Tiba-tiba, dari dalam kamar mandi CeFio memanggilku. "FREYA?".
"IYA CE KENAPA?".
"TOLONG AMBILIN HANDUK DI LEMARI, DISINI BASAH".
Aku segera menuju lemari CeFio untuk membawakan handuknya. Tapi, saat membukanya, aku tidak sengaja menarik laci yang berisi pakaian dalam miliknya.
"Astaga!". Aku kembali menutupnya dengan cepat.
"Bukan yang itu!".
Saat membuka laci paling bawah, akhirnya aku menemukannya. "Huh ternyata di sini".
Tok tok tok..
"CE INI HANDUKNYA".
CeFio membuka pintunya setengah, saat aku menjulurkan tanganku, tiba-tiba CeFio menarik tanganku dengan paksa dan menutup pintunya.
Reflek aku memejamkan kedua mataku. "CEFIOO!!!".
"Apa sih kamu teriak-teriak". Protes CeFio.
"Ya lagian Cece!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milikku Freyana
FanfictionBercerita tentang Freyana yang memulai hidup barunya dengan keluarga baru, apakah dia mampu beradaptasi dengan mereka? - - - - - Cerita ini hanya karangan fiksi belaka dari penulis pemula, jadi mohon bantuannya.