"Jadi waktu itu kamu ke rumah Jessi?"."Sebenernya ga tau mau ke mana, tapi waktu di jalan ketemu sama Jessi". CeFio hanya menganggukkan kepala.
Setelah makan malam aku menjelaskan semua yang terjadi saat itu pada CeFio, sampai dimana aku meminjam baju Jessi.
"Yaudah yuk tidur, besok hari terakhir kita ujian".
"Iya Ce". Aku segera bangkit dari ranjang CeFio.
Oh ya, kami berdua berada di kamar CeFio, ia yang menyuruhku untuk bercerita di kamarnya.
"Mau ke mana kamu?". CeFio menahan tanganku.
"Ke kamar aku lah, katanya mau tidur".
"Siapa bilang kamu ke sana, di sini aja tidur sama aku".
Baiklah, ucapan CeFio mutlak, aku tidak bisa membantah, takut menolaknya dan berujung marah padaku.
Aku menghela nafas kasar dan merebahkan diriku di samping CeFio.
"Kamu ga suka ya tidur sama aku?". Tanya CeFio.
"Engga bukan gitu Ce".
"Kalo kamu ga suka gapapa balik aja ke kamar kamu". Ucapnya lalu CeFio memunggungi ku.
Hadeehhh, ga diturutin salah diturutin juga salah, susah banget sih ngertiin cewe.
"CeFio". Panggilku, tidak ada respon darinya dan masih dalam posisi yang sama.
Dengan inisiatif ku, aku memeluknya dari belakang. "Maaf ya, aku suka kok tidur sama Cece".
"Hm". Meskipun remang-remang karena hanya menyisakan lampu tidur, aku bisa melihat telinga CeFio yang sedikit merah. Aku tersenyum saat melihat itu. Lucu.
"Good night CeFio cantik". Setelah mengucapkannya aku segera menutup mataku dan mempersiapkan diri untuk ujian terakhir besok.
Pagi telah tiba, aku terbangun karena suara alarm milik CeFio yang berada di nakas. Saat mengerjapkan mata beberapa kali, seketika aku kaget melihat wajah CeFio yang berada tepat di depanku.
Dengan segera aku melepaskan pelukan yang masih melingkar di perutnya dan mematikan alarm itu.
"Ce... CeFio...". Ucapku menepuk-nepuk lengannya.
Ia perlahan mulai bangkit dari tidurnya dan mengerjapkan mata. "Hm Freya?".
"Iya ini aku".
Tiba-tiba ia menarik tubuhku dan memelukku. "Freya ayamm aku sukaa".
Malah ngigo.
"Ce bangun Ce udah pagi, nanti telat ujian". Matanya terbuka lebar saat mendengar kata ujian.
"Ih kamu ngapain peluk-peluk aku, suka ya?".
"Dih orang Cece yang meluk bukan aku".
Beberapa saat ia tersadar dan melepaskan pelukannya.
"Udah sana kamu mandi". Ucapnya lalu berjalan menuju kamar mandi, saat di depan pintu ia menoleh. "Mau mandi bareng Cece ga?".
"Apa sih ga jelas, udah ah aku juga mau mandi". Ucapku lalu berjalan keluar dari kamar CeFio dan menuju kamarku untuk mandi.
Saat sedang membasuh tubuhku di bawah shower tiba-tiba badanku merinding mengingat ajakan CeFio untuk mandi bersamanya.
"Bisa gila beneran aku kalo mandi sama Cece".
"Udah ah ngapain mikirin ga jelas".
Aku segera menyelesaikan kegiatanku dan memakai seragam yang ku siapkan di kasur. Selang sepuluh menit berlalu, aku sudah siap untuk berangkat sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milikku Freyana
FanfictionBercerita tentang Freyana yang memulai hidup barunya dengan keluarga baru, apakah dia mampu beradaptasi dengan mereka? - - - - - Cerita ini hanya karangan fiksi belaka dari penulis pemula, jadi mohon bantuannya.