Sejak CeFio mengatakan jika kami berpacaran, CeFio berubah menjadi sangat posesif. Mulai dari kehidupan sekolahku yang diatur olehnya, seperti saat makan siang aku harus segera menemui CeFio, jika tidak ia akan memberikanku hukuman.Padahal jatah yang CeFio lakukan setiap malam sudah membuatku kewalahan, apa lagi dengan hukuman yang ia berikan dengan meninggalkan tanda. Tidak aku tidak mau hal itu terjadi lagi, maka dari itu aku menurutinya saja. Lebih baik cari aman aja ya kan?.
Motor yang Ayah belikan juga masih bersih dan kinclong, belum pernah aku sentuh, sekalipun!. Aku benar-benar dibuat heran olehnya—CeFio, dia sangat effort sekali untuk memenuhi kebutuhanku. Aku merasa hubungan kami bukan seperti pacaran melainkan ibu dan anak karena ia juga menungguku saat latihan.
Hadeehhh...
Hari ini adalah hari minggu. CeFio mengajakku jalan-jalan, aku hanya menurutinya, lebih tepatnya aku tidak berani untuk menolak permintaan CeFio. Kalian pasti tahu alasanya?.
"Kita mau kemana Ce?"
"Hm aku sebenernya juga ga tau sih mau kemana, tapi kalo sama kamu ayo aja aku mah"
"Ih CeFio belajar dari mana ngomong kaya gitu?"
"Dari tiktok". Kami tertawa bersama. Entah karna CeFio yang jujur atau polos dia mengatakannya dengan spontan.
"Ke taman aja Ce kayaknya enak deh siang-siang gini di bawah pohon"
"Piknik nih ceritanya?"
Aku terkekeh. "Mungkin?"
"Kalo gitu mampir toko kamu dulu ya aku mau bawa kue yang banyak, terus nanti kita makan disana, ih seru dehh". Ucapnya dengan semangat. Itu menambah kesan lucu CeFio!.
"Hahaha iya-iya, udah Cece Fokus nyetir dulu"
Kini kami berdua duduk bersantai di taman, beralaskan karpet dan membawa keranjang yang berisikan sepuluh potong kue, CeFio sangat menyukainya.
"Aku mau beli jus dulu Cece mau ga?".
"Boleh deh aku rasa mangga ya". Aku mengangguk lalu berjalan menuju stand jus yang berada di pinggir taman.
"Mangga dua kak" "Jeruk satu". Kami mengucapkannya bebarengan.
Saat aku menoleh dan orang itu juga. "Loh Furee". Ucapnya memelukku.
"Kamu kemana aja sii, aku kangen tauuu"
"Eh eh iya Flo". sosok itu adalah Flora. ini adalah pertemuan yang tidak aku harapkan!. bagaimana mungkin aku bertemu Flora saat pergi bersama CeFio?. Bisa gawat kalo sampe tau!.
"Kamu kemana aja Fure, aku chat kamu bilangnya sibuk mulu ih". Ucap Flora merenggangkan pelukan dengan bibirnya yang cemberut. Lucu banget sihh
"Em ya gitu kan kamu tau sendiri kalo aku latihan"
"Masa tiap hari latihan? oh pasti kamu pergi sama cewe lain ya?".
"E-enggak Floraa".
"Keliatan banget kalo bohong hm". Ucapnya mengusap daguku.
"Terserah kamu aja mau jalan sama siapa, yang penting kamu harus inget kamu punya aku". Flora kini menatap tajam.
Sungguh, sisi Flora yang ini membuatku merinding. "Iya-iya".
"Oh iya kamu ke sini ngapain? sama siapa?"
"CeFio mau keluar sama aku tapi ga ada tujuannya jadi ke sini aja".
"Kamu sama Cece kamu doang?". Aku mengangguk.
Kok perasaanku ga enak
"Aku boleh gabung ga?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milikku Freyana
FanfictionBercerita tentang Freyana yang memulai hidup barunya dengan keluarga baru, apakah dia mampu beradaptasi dengan mereka? - - - - - Cerita ini hanya karangan fiksi belaka dari penulis pemula, jadi mohon bantuannya.