Tidak terasa, waktu yang kami lalui di tempat ini cukup lama. Jam di ponsel menunjukkan pukul sebelas siang. Artinya, hampir dua jam aku dan Ella berkeliling. Sebenarnya tidak terlalu lama, hanya saja karena gerimis melanda, menjeda kegiatan kami."Free makasiii".
"Sama-sama".
Aku baru menyadari hal ini. Ketika orang lain bahagia atau senang karena kita, membuatku juga ikut merasakannya.
"Tapi aku masih kesel tau!".
"Sama temen kamu tadi?".
"Itu bukan temen aku!".
Lagi, tawaku lepas begitu saja melihat Ella kesal.
"Kita makan yuk?".
"Ayo deh, kebetulan aku juga laper gara-gara keliling".
Tak ingin berlama-lama lagi, kami pergi dari taman safari menuju tempat makan siap saji yang letaknya tidak jauh.
"Kamu pesen apa, La?".
"Emmm". Ella masih melihat menu, berfikir memesan apa.
"Samain aja". Ucapnya menyengir. Aku menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Kak, mau pesen ayam dua, cola dua, sama sundae dua". Ucapku pada penjaga kasir.
"Ayamnya mau yang mana, kak?".
"Dada".
Setelah memesan beberapa menu, kami segera memilih meja untuk ditempati.
"Fre".
"Kenapa?".
"Kamu suka dada?".
??????
Keningku mengerut, menatapnya kebingungan. "Hah?".
"Ayamm! Kamu suka dada ayam?!".
Astagaa!!!! Kotor sekali pikirankuuu!!! Aku yakin, ini pasti karena CeFio yang membuatku menjadi seperti ini!
"Eh oh, iya suka. Kenapa?".
"Gapapa, cuma nanya aja".
Tak lama kemudian, pesanan kami tiba. Ella memakannya denga lahap. Sepertinya, ia memang lapar.
"Tadi pagi ga sarapan, La?".
"Ga sempet. Waktu kamu jemput aja, aku baru selesai mandi". Kepalaku mengangguk sebagai jawaban karena masih mengunyah makanan.
Makan dan minuman yang kami pesan sudah habis tak tersisa. Melihat awan yang semakin mendung, aku dan Ella memutuskan untuk pulang.
"Eh bentar-bentar". Tiba-tiba ponselku berdering saat ingin beranjak dari tempat duduk.
Ternyata CeFio menelfon.
"Halo. Kenapa, Ce?".
"Jemput aku di sekolah, ya. Sekarang".
"Iya. Btw CeFio udah makan belum?".
"Belum sih".
"Yaudah".
Tut...
Aku memutuskan panggilan tersebut, lalu berjalan menuju penjaga kasir.
"Kak, ayam satu, sama cola take away ya".
Setelah semuanya, aku mengantar Ella pulang terlebih dahulu sebelum menjemput CeFio di sekolah.
"Perhatian banget nih sama Cecenya?". Celetuk Ella.
"Sekalian, La. CeFio jadi panitia MPLS di sekolah soalnya".
"Ooo". Ia mengangguk mengerti.
Tidak ada obrolan lagi setelah itu. Ella tertidur pulas, mungkin karena kenyang. Sebenarnya aku juga merasakan hal yang sama sepertinya, hanya saja sedang menyetir. Tidak mungkin diriku ikut tidur, bahaya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milikku Freyana
FanfictionBercerita tentang Freyana yang memulai hidup barunya dengan keluarga baru, apakah dia mampu beradaptasi dengan mereka? - - - - - Cerita ini hanya karangan fiksi belaka dari penulis pemula, jadi mohon bantuannya.