Aku Freyana Tamara saat ini aku dan Bundaku berada di kediaman Alvera, aku kaget—sangat kagett!! bagaimana tidak? dari halam rumah saja sudah disambut oleh satpam dan tukang kebun, lalu saat kami hendak masuk pintu itu dibuka pembantu nya.Bunda sempat bercerita tentang Om Aran—Ayah baru ku itu, ya aku harus memanggilnya Ayah karna suruhan Bunda. Katanya Ayah ini seorang CEO dari perusahaan yang terkenal di kota ini. Pantas saja rumah nya megah sekali, bahkan dua sampai tiga kali besar nya dari rumahku dulu. Ya walaupun dulu Bunda juga punya perusahaan tapi itu hanya bisnis kecil-kecilan.
"O-Ayah kita beneran tinggal disini?" hampir saja aku salah sebut! bisa marah Bunda kalo gitu.
"Iya nak, sekarang kita bakalan tinggal serumah, tenang aja sama toko kalian kita bisa cari pegawai buat jaga gimana setuju ga? jadi kamu sama Bunda ga capek-capekan lagi"
Entah mengapa tubuhku mendorong untuk memeluk Pria ini, aku merasa sangat bahagia, bangett!!.
"Eh kenapa nih tiba-tiba" Ayah sedikit kaget karna aku memeluknya, padahal kemarin masih canggung banget.
"Makasi ya Ayah a-aku ga tau harus bersikap seperti apa karna Ayah ba-baru dihidup aku" sial! aku tak bisa menahan air mata ini rasanya sangat bahagia!
"Udah sayang jangan nangis ya, Ayah tau kok kamu pasti bingung karna Ayah ini orang yang ga kamu kenal sama sekali, tapi tolong terima Ayah ya? Ayah bakal bikin kamu sama bunda kamu bahagia" ia mengelus lembut belakang kepalaku rasanya seperti Bunda tetapi ini kekar.
Aku melihat Bunda sekilas matanya sedikit berkaca-kaca apa mungkin Bunda terharu ya?.
"Nak kamu masih mau sekolah gak?" pertanyaan dari Ayah membuatku berfikir, sebenernya sih mau tapi gimana dengan Bunda? aku harus tanya terlebih dahulu. Tapi saat aku menoleh Bunda hanya mengangguk, tandanya aku harus bilang sesuai isi hatiku.
"Iya yah Freya mau sekolah"
Raut wajah Orang Tuaku langsung tersenyum lebar apa artinya mereka senang aku mau sekolah? emang dari dulu aku ga mau putus sekolah sih tapi ya namanya juga keadaan ya kan?.
"Yaudah kalo gitu sekarang istirahat dulu ya, kamar kamu di atas sebelah kamar kakak kamu, temuin aja Fre" aku hanya membalas anggukan kecil lalu menuju ke atas dan sekarang aku berada di depan pintu kamar Kakakku ini, entah seperti apa orangnya.
Tok tok tok...
"Masuk"
Aku membuka pintu itu dan mendapat seseorang diranjang nya menatapku. Belum sempat aku berbicara sepatah kata pun dia beranjak dari tempatnya berjalan ke arahku dan memeluk ku erat, erat sekali! aku sampai sesak tapi entah mengapa tubuhku tidak bisa bergerak rasanya seperti diikat, aku mulai mencium aroma tubuh gadis ini dia sedikit lebih tinggi dariku.
"Kamu pasti Freya kan?"
"Kamu sekarang tenang yaa"
"Kamu ga perlu capek lagi"
Aku lemah jika di perlakukan lembut seperti ini! lagi-lagi air mataku sudah membasahi pipi.
"Ma-makasih" hanya kata itu yang bisa terucap dari mulutku aku tidak tau harus berkata apa.
"Iya Freyanaa"
Kami menyudahi pelukan itu, aku berfikir jadi ini kakak aku ya? seneng deh punya kakak cantik, putih, baik lagi.
"Oh iya aku belum ngenalin diri, aku Fiony Alvera mulai sekarang aku jadi kakak kamu!'
Entah mengapa dia semangat sekali, apa mungkin dia seneng kali ya jadi kakak? exited banget diliat-liat.
"Iya kak—"
"—Panggil Cece"
"Eh iya CeFio" aku tersenyum, lalu dia mencium ku di pipi. Aku terkejut, membuka mataku lebar-lebar.
"Haha lucu banget reaksi kamu jadi makin gemes"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milikku Freyana
FanfictionBercerita tentang Freyana yang memulai hidup barunya dengan keluarga baru, apakah dia mampu beradaptasi dengan mereka? - - - - - Cerita ini hanya karangan fiksi belaka dari penulis pemula, jadi mohon bantuannya.