Bab 28 Liburan 1

1.4K 134 31
                                    



Hari ini adalah jadwal keberangkatan ku dan yang lainnya untuk pergi liburan. Kami semua berkumpul di rumah Flora karena ia yang meminta.

Saat tiba, aku dan CeFio yang terakhir datang, semua sudah berkumpul di teras rumahnya, dan yang paling mengejutkan adalah kehadiran Kak Indah.

"Loh itu Kak Indah Ce?".

"Kayaknya iya deh".

"CeFio ngajak Kak Indah juga?".

"Enggak".

Di saat kami sedang kebingungan di dalam mobil, ada yang mengetuk kaca pintu ku. Aku dan CeFio segera keluar dari mobil.

"Kalian ngapain ga keluar?". Tanya Flora padaku.

"Engga gapapa".

"Oh iya Flo".

Flora menoleh. "Kenapa?".

"Kamu ngajak Kak Indah juga?".

"Enggak, Oniel yang ngajak".

"Hah kok bisa?".

"Ya kan dia pacarnya, Freyaa".

Aku membuka mulutku tak percaya. Bagaimana mungkin Kak Indah yang cantik dan baik hati itu menjadi pacar Oniel, yang notabenya anggota JMT, yaa meskipun Flora juga sama sih, ketuanya malah.

"Lama amat lu Fre".

"Iya kita udah setengah jam nungguin kalian".

Aku menggaruk tengkuk yang tak gatal. "Hehe maaf macet soalnya (bohong)". Sebenarnya, alasan ku dan CeFio terlambat bukan karena macet.

Begini kronologinya, pada malam hari kemarin setelah mengemas semua yang diperlukan saat liburan aku merebahkan diriku di ranjang dan bersiap untuk tidur, tapi saat ingin menyetel alarm ku tiba-tiba pintu kamar ku terbuka dan menampilkan CeFio di sana.

Ia berjalan ke arahku dan merebahkan dirinya di sampingku, sebenarnya hal biasa sih sampai dimana CeFio meminta yang macam-macam.

"Fre".

"Hm".

"Ih dengerin aku dong".

"Iya CeFio kenapa?".

"Aku mau cium kamu".

Aku yang hendak memasuki alam mimpi itu dibuat terkejut dan membuka mataku lebar-lebar. Sungguh memang ucapan CeFio tidak bisa disaring dulu, langsung pada intinya!.

"CeFio bercanda kan?".

"Aku serius Freyana".

Aku menghela nafasku untuk mempersiapkan diri. "Yaudah janji ya cuma cium".

"Iya".

Setelah itu aku memiringkan badanku dan menatap CeFio. Perlahan tapi pasti wajah kami mulai mendekat dan akhirnya bibirku dan CeFio bersentuhan.

Pada awalnya aku mengira ini hanya ciuman biasa sebelum tidur, tapi CeFio menahan tubuhku dengan memelukku. Tanpa disangka ia menggigit bibir bawahku.

"Akhh".

"CeFio jang-".

Belum sempat aku menyelesaikannya, CeFio kembali menciumku dan melumatnya. Dasar pembohong!.

Tak bisa dipungkiri, aku juga ikut melumatnya. Hei apakah itu artinya aku sudah masuk ke dalam jebakan nya? Entah lah, aku hanya mengikuti alurnya saja.

"Hah hahh hah".

"Cukup Ce kita harus tidur sekarang".

"Aku beruntung banget punya adik kaya kamu, udah baik nurut lagi". Ucapnya tersenyum lalu membenamkan wajahnya di dadaku.

Kamu Milikku FreyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang