Chapter 18

13 5 2
                                    

Mereka sekarang berada dirumah candra untuk istirahat sejenak sebelum mereka kembali kerumah mereka masing-masing. hari ini mereka tidak masuk sekolah karena mengantar mama shella kembali ke jepang, memulai segala kesibukan dan pekerjaan mama shella.

"kita duduk di taman belakang ajah yah" ucap candra pada temannya.

Kenapa candra memilih taman belakang? Karena halamannya yang begitu luas dan sangat sejuk, apalagi udara pagi yang masih sangat segar untuk dihirup.

Candra termasuk orang yang lumayan kaya papanya punya bisnis minuman yang sangat terkenal dan banyak peminat minumannya. Sedangkan usaha mereka ada dimana-mana. walaupun candra sering mencuri pulpen temannya, candra hanya ingin Bersilaturahmi dengan mengembalikan yang lebih dari pulpen yang candra curi.

Seumpamanya pulpen yang candra curi hanya setengah dia akan mengembalikan pulpen itu penuh ke pemiliknya. Cara seperti itu efisien bagi candra tanpa harus menunjukkan dirinya berbagi ke temannya. Cara candra bersedekah agak diluar nalar bukan.

"gimana, kalian mau kan kita ke taman belakang bersantai dulu" ucap candra.

"pilihan yang tepat" ucap agatha.

Mereka semua pergi ketaman belakang rumahnya nan luas itu dengan perasaan yang senang.

Mereka melangkah untuk memasuki ruangan itu dan betapa terkejutnya mita, taman rumahnya sangat cantik.

"taman rumah lo sangat cantik, gue betah tinggal disini klaw taman nya seindah ini" ucap mita.

"mata gue segar banget, baru melihat indahnya ciptaan Tuhan yang sesungguhnya" ucap agatha bergurau.

Mita melihat bunga mawar yang sangat cantik, dan menunjuk bunga itu pada candra.

"Bunga mawar nya sangat cantik, nanti gue bawain bunganya, mau gue tanam dirumah. Bolehkan candra" ucap mita meminta bunga itu pada candra.

"gue gak salah dengar, lo pertama sekali meminta ke gue" ucap candra memandang mita.

"Emang salah klaw gue meminta ke lo" ucap mita.

"Enggak salah sih, nanti gue kasih bunganya dan potnya kelo.biar resmita Aqilla tukang cerewet ini senang" ucap candra memanggil nama mita dengan lengkap.

Mita hanya tertawa menanggapi candra.

Agatha, Mario, daren dan shella sudah duduk di sebuah pondok di taman itu dan meninggalkan mita dan candra mengobrol, karena mereka tahu bahwa jika Disatukan mereka akan berkelahi.

"Tapi dengan satu syarat" ucap candra dan memandang mita.

"apa syaratnya" ucap mita.

"lo harus mau jadi pacar gue" ucap candra bercanda.

"idih gue gak mau pacaran dengan cicak kayak lo, lebih baik Gue pacaran dengan bunga mawar ini daripada lo" ucap mita cerewet membuat candra menutup kedua telinganya dengan tangannya.

"lihat tuh mereka mulai lagi" ucap Shella pada yang lainnya.

Semua mata memandang candra dan mita.

"itu candra, gak capek yah mendengar mita marah-marah mulu?" ucap Agatha lagi.

"mungkin candra senang dengan mita yang sikapnya seperti Itu" ucap daren.

"udah gk usah diliatin. biarin mereka dengan dunianya" ucap mario.

"Dengan bunga mawar? Emngnya bunga punya hati dan perasan kayak gue, buaya betina" ucap candra.

"Mu-mungkin" ucap mita terbata-bata.

Hurt   LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang