Chapter 3

30 7 1
                                    

Kriiinngggg......
    Suara lonceng sekolahpun berbunyi menandakan pembelajaran disekolah SMA Negeri 2 Harapan telah usai.

sebagian murid-murid berhamburan keluar kelas dengan berdesak-desakan.

Agatha, Mita, dan shella menunggu di bangkunya karena mereka tidak ingin seperti teman - teman yang lain berdesak-desakan didekat pintu, mereka menunggu teman yang lain keluar dan sepi lalu mereka keluar kelas.

"Agatha, Mita, kuy balek. Sekarang kelas dah sepi dan tidak ada yang berdesakan depan pintu" ucap shella.

"kuy" jawab Agatha dan Mita secara bersamaan.

Mario yang melihat Agatha ingin beranjak dari tempat duduk nya pun tiba-tiba menahan lengan Agatha, dan ia berkata

"pulang bareng gue yok, gue mau tahu rumah lo dimana" ucap Mario.

"Gimana dengan sahabat gue" ucap Agatha dan melihat kedua sahabatnya.

Shella yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum dan mengerti keadaan tersebut.

"Gue ama Mita pulang naik taksi ajah, lo gpp diantar Mario" ucap shella dengan sangat cepat.

"lo antar sahabat gue sampai rumah dengan selamat" ucap Mita dengan sangat serius.

"Gue gak akan buat sahabat lo ini nangis dan gue akan ngejaga dia, percaya deh" ucap Mario dengan sangat percaya dirinya.

Shella memegang tangan Mita dan mengajak dia keluar kelas, agar tidak ada yang menganggu dua sejoli ini.

"kami deluan Agatha, hati-hati lo" ucap shella dan Mita secara bersamaan sambil jalan dan melalui Agatha dan Mario.

"Mario, lu pulang sama siapa" ucap candra.

"Gue pulang sama bidadari tak bersayap disamping gua" ucap Mario dan melemparkan senyuman hangat kepada Agatha.

Agatha mendengar hal tersebut hanya bisa tersenyum dan memukul pelan lengan Mario.

"bidadari tak bersayap ndasmu" ucap Agatha.

Mario melihat wajah Agatha lekat dan ia berkata

"gue serius, lo itu bidadari yang Tuhan kirim untuk gue hiasi hari-hari indah gue" ucap Mario dengan sangat serius.

dan Agatha yang mendengar hal tersebut hanya bisa tertawa tanpa membalas perkataan Mario.

"jadi lo balek dengan Agatha, klaw gitu kami deluan" ucap candra dan Daren juga secara bersamaan.

Mario pun mengacungkan jempol yang menandakan ia membalas pertanyaan dari kedua sahabat nya itu.

"ayo pulang Mario" ucap Agatha.

Ia berdiri dan mengambil tas nya dan keluar dari kelas bersama Mario yang telah berdiri disamping nya.

Sepanjang lorong, banyak hal yang mereka bahas salah satunya saat Mario jajan Di Kantin dan membeli cireng lima yang ia bayar hanya dua, hal itu membuat Agatha tertawa terbahak - bahak.

Tanpa mereka sadari, mereka telah sampai di parkiran sekolah dan Mario Pun mengambil motor nya yang ia parkir dipojok kanan, untung saja sebagian siswa sudah pulang jadi ia lebih leluasa mengeluarkan motornya dari parkir tersebut.

"Agatha, ini pakai helm gua"ucap Mario sembari memberi helm yang berwarna pink kepada Agatha.

" makasih Mario"ucap Agatha dan memakaikan helm tersebut dan Menaiki motor nya Mario.

Sepanjang perjalanan hanya ada kebahagiaan di wajah Agatha dan hembusan angin yang membuat Agatha nyaman, sedangkan Mario sesekali curi pandang ke Agatha dari kaca spion motornya dan membuat ia tersenyum hangat, dan hal itu juga terbesit pikiran Mario untuk menjadikan Agatha satu-satunya milik Mario.

Hurt   LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang