chapter

4 1 0
                                    

Malam ini Mario ingin menunjukkan yang terbaik yang bisa ia lakukan untuk Agatha.salah satunya makan malam yang romantis.

Dengan menelusuri villa yang dihiasi dengan lampu-lampu kecil di sepanjang jalan setapak menuju balkon mulai menyala, menciptakan suasana magis.

Balkon dirancang dengan gaya klasik, dihiasi meja kayu dengan taplak putih bersih, lilin-lilin kecil berkerlap-kerlip, serta buket bunga mawar yang indah di tengahnya.

Mario dengan penuh perhatian, mempersiapkan setiap detail untuk malam ini. Bagi mario, makan malam ini bukan sekadar makan bersama, melainkan momen untuk saling menghargai dan merayakan segala kesedihan yang telah dimenangkan oleh mereka.

Agatha keluar dari kamar dengan mengenakan gaun satin berwarna cerah(merah) yang mengalir indah mengikuti gerak tubuh.

Wajah Agatha tampak berseri, dan senyum di bibir menggambarkan betapa ia bahagia berada di sini. Mario yang sudah menunggu di balkon, tersenyum lebar melihat kedatangan Agatha.

Mario berdiri dan menarik kursi untuk Agatha membantunya duduk dengan penuh kenyamanan.

"Malam ini sangat sempurna".

Bisik Agatha ketika duduk. Ia memandangi Mario dengan tatapan yang penuh kasih.

Mario duduk di hadapan agatha dan memegang tangan Agatha. merasakan lembutnya kulit wanita ini.

"Aku sudah menunggu saat ini begitu lama". katanya sambil menatap jauh ke mata mario

"Di tengah kesibukan kita, aku ingin kita punya waktu seperti ini, untuk berdua".

Pelayan villa datang membawa piring berisikan sup labu hangat yang harum dengan taburan krim dan rosemary di atasnya.

Agatha mencicipi sesendok sup, dan senyum kecil muncul di wajahnya.

"Ini enak sekali," kata agatha.

"Aku selalu suka sup labu, tapi yang ini luar biasa".

Mario tersenyum, senang melihat agatha menikmati makanan tersebut.

"Aku tahu kau akan menyukainya. Aku meminta khusus untuk disiapkan resep yang kau suka".

Agatha tersenyum hangat karena mario sangat mengerti akan dirinya.mereka berbincang santai sepanjang makan malam.

Percakapan mereka mengalir dengan ringan, diiringi oleh suara alam yang menenangkan. nyanyian jangkrik dan desiran lembut angin di antara pepohonan.

Sesekali, keduanya tertawa mengenang momen lucu selama perjalanan mereka bersama, dan di lain waktu mereka berbicara tentang impian dan rencana masa depan.

Piring berikutnya datang dengan sajian utama steak tenderloin yang dimasak dengan sempurna, dilengkapi dengan sayuran panggang dan kentang yang renyah.

Aroma lezat dari daging yang baru saja matang memenuhi udara, memancing rasa lapar mereka kembali. Agatha dan Mario saling berbagi potongan steak, menikmati setiap gigitan dengan penuh perasaan.

Tidak hanya makanannya yang memuaskan, tetapi juga kebersamaan yang membuat segalanya terasa lebih istimewa.

Sembari makan, mario menyadari bahwa agatha adalah bagian yang begitu penting dalam hidupnya. Ia mengingat betapa mereka berdua telah melalui begitu banyak hal bersama baik itu dimulai dari tantangan, kebahagiaan, kesedihan, dan pertumbuhan pribadi yang terjadi selama bertahun-tahun.

"Sekali lagi aku katakan bahwa aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa dirimu, agatha".

katanya dengan bahagia dan matanya penuh kehangatan.

Hurt   LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang