"....Aku mencintaimu Abyan Oliver Sinclair."Perkataan Rezvan itu terngiang-ngiang di pikiran Abian.
Abian menatap Rezvan terkejut dan tidak menyangka bahwa bosnya itu memiliki perasaan khusus terhadapnya. Abian merasa campur aduk, antara terhormat dengan pernyataan tersebut dan juga bingung tentang bagaimana ia meresponsnya. Ini terlalu tiba-tiba.
Ia memalingkan wajahnya, menghindari tatapan tulus yang Rezvan perlihatkan padanya.
Bagaimana bisa dia yang banyak kurangnya ini di cintai oleh Bosnya sendiri, ia merasa tak pantas menerima semua ini.
" Kau pasti bingung, maaf ini terlalu tiba-tiba. Tapi aku serius denganmu Aby." Ucap Rezvan jujur
" Tuan... Aku, merasa tak pantas menerima ini semua.. aku cacat, aku memiliki banyak kekurangan untukmu yang terlalu sempurna. Kumohon carilah orang selain diriku Tuan." Isyarat Abian pada Rezvan yang terdiam. Tangannya bergerak sesuai apa yang otaknya kendalikan, tetapi hatinya merasa sakit saat selesai membuat isyarat penolakan itu.
" Tidak. Jangan seperti itu, kau sempurna di mataku terlepas dari semua kekuranganmu dan tidak ada orang selain dirimu yang membuat jantungku berdetak lebih cepat saat berada di dekatmu."
Rezvan membawa tangan yang lebih kecil ke dada bidangnya, dimana tempat jantung berada, telapak tangan Abian merasakan detak jantung yang berdebar cepat tetapi terasa nyaman.
Perut Abian seperti diisi kupu-kupu yang beterbangan saat Rezvan merengkuhnya ke dada bidangnya, rungunya dapat mendengar bunyi detak jantung Rezvan yang seirama dengan miliknya.
' perasaan apa ini.. '
Rezvan mempererat pelukannya tanpa menyakiti Aciel yang masih tertidur, ia mendaratkan kepalanya pada Abian yang masih ada di rengkuhannya dengan nyaman.
" Aku tahu kau membutuhkan hal seperti ini, akan ku berikan untukmu, mintalah kapan saja kau mau hm?."
Abian mengangguk dan semakin merapatkan dirinya pada Rezvan.
" Menurut informasi yang kudapat mengenai dirimu... itu membuat ku sedikit penasaran dengan masa lalu mu" Rezvan merasakan pria di dekapannya tersentak.
" Tidak apa-apa, aku tidak akan memaksamu menceritakannya. Aku akan menunggumu sampai kau siap." Ucapnya sembari menepuk-nepuk punggung sempit pria itu.
Abian menjauhkan dirinya perlahan dengan wajah memerah, ia malu bersikap seperti itu di depan Bosnya.
" Hahaha lihat, wajah mu memerah. Tapi itu membuatmu semakin manis di mataku." Rezvan tertawa karena Abian.
Abian terpesona, baru kali ini dia melihat pria yang senantiasa berwajah datar itu tertawa lebar seperti ini. Dan itu karena dirinya, ia masih tidak menyangka nya.
Rezvan mengusap pipi Abian yang masih terpesona, astaga lucu sekali.
" Tidak ada yang ingin kau katakan padaku hm."
Abian tersadar dan terdiam sejenak, memikirkan jawaban apa yang akan dia berikan pada Rezvan.
Tangannya terangkat membuat isyarat, tapi terhenti karena Rezvan memegang tangannya.
Abian bingung, ada apa dengan bosnya ini." Dengan suaramu... Aku sangat ingin mendengar suaramu Aby."
Nafas Abian tercekat dadanya bergemuruh seolah ingin meledak, dia merasa benar-benar bingung sekarang. Di satu sisi dia ingin, tapi disisi lain dia tidak bisa, bukan tidak bisa tapi belum bisa.
Kalimat Rezvan tadi membuat pikirannya bercabang kemana-mana, kilas balik memenuhi kepalanya.
Abian menatap Rezvan, matanya berkaca merasa sangat bersalah karena tidak dapat memenuhi permintaan Rezvan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMETHYST BOY
FanfictionMenceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian urut sendiri ya, soalnya aku mau perbaiki tapi ga tau gimana, karena di daftar punyaku tersusun rapi. M...