Setelah acara makan bersama, mereka kembali berkumpul di ruang keluarga.
Rezvan dan Abian duduk berdampingan di sofa seberang Arthur, Rosa dan Ravzan.
Sementara anak-anak berada di sofa yang tak jauh dari mereka, sedang memperhatikan si kecil Aciel menyedot mimminya yang bersandar di dada sepupunya, Dylan, anak ketiga Ravzan.
Tadi mereka sudah berkenalan, makanya Aciel tidak malu-malu untuk lebih dekat dengan orang-orang yang katanya rambut putih itu.
" Apa rasanya enak? " Tanya Owen penasaran kepada Aciel yang sedang memainkan tangan besar Dylan sambil mimmi. Apa sebegitu nikmatnya susu itu, sampai bocah itu tidak berhenti menyedotnya.
Aciel mengalihkan perhatiannya pada Owen yang duduk lesehan di depannya dengan Travis di sampingnya.
Ia melepaskan sedotannya, menatap polos Owen.
" Enakk, lasa lebah. Kakak mau? " tawar Aciel sembari menyodorkan botol Mimminya ke arah Owen.
Tapi Siapa sangka, Owen mendekatkan mulutnya ke nipple silikon dengan polosnya. Berniat mencoba minuman Aciel.
Travis dan Dylan yang melihatnya terkejut sampai matanya terbelalak, mereka tidak menyangka tindakan Owen selanjutnya seperti itu.
Dengan sigap Travis membekap mulut sepupunya sebelum pemuda itu benar-benar meminumnya.
" Kau bodoh apa bagaimana Owen! Kau ingin dilarikan ke rumah sakit sekarang juga hah! Astaga anak ini benar-benar." Tegur Travis pada Owen yang melirik pemuda yang membekapnya dengan pandangan polos.
" Lepwass " kata Owen sambil menarik-narik tangan Travis
Travis melepaskan bekapannya, Aciel menatap kakak-kakak di depannya bingung dan mulai meminum mimminya lagi.
Para orang dewasa yang mendengar suara keras Travis penasaran, apa yang terjadi dengan anak-anak disana.
" Ada apa Travis? " Tanya Rezvan penasaran.
Travis menghela nafas panjang lalu melirik sepupunya yang tak merasa bersalah sama sekali. Ia justru membuka pembungkus permen yang dikeluarkan dari sakunya dan mulai mengemutnya.
" Anak ini ingin mencoba susu Aciel Dad." Adu Travis, orang dewasa kecuali Abian kaget mendengarnya.
" Owen, jangan coba-coba ya. Kau alergi susu sapi boy. " Jelas Rosalind lembut pada cucunya.
" Kau ingin papi mu menggantung kami di langit-langit Owen? Jadi jangan macam-macam dengan alergi mu itu." Lanjut Arthur merinding, jujur saja anak pertamanya itu lebih kejam darinya. Apa lagi jika mengenai anaknya.
" Maaf... Owen hanya penasaran." Pemuda itu meminta maaf sembari menunduk sedikit, pertanda menyesal dengan kelakuannya tadi.
Semuanya menghela nafas pasrah, ada ada saja.
" Dimaafkan, jangan ulangi lagi oke? " Ucap sang nenek.
" Oke. " Jawab Owen lalu kembali mengemut permennya.
" Aciel, kalau Owen meminta seperti itu lagi jangan dikasih, oke? " Dan sekarang peringatan untuk si kecil dari Dylan.
" Ung? Kenapa? " Tanya Aciel bingung sembari mendongak menatap Dylan.
" Karena Owen tidak bisa minum susu dari sapi, dia alergi."
" Semua susu tidak sama kakak? "
Travis menggeleng, ia mengambil Aciel yang terlihat sayu untuk digendong. Ia cemburu omong-omong.
" Tidak, susu Yang Ciel minum dari susu sapi. Sedangkan Owen dia biasanya minum susu kedelai." Jelas Travis sambil mengayun-ayunkan Aciel di dekapannya, menepuk-nepuk pantat bulat terlapisi celana berbahan hangat itu mencoba untuk membuatnya tertidur, soalnya sudah masuk jam tidur siang adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMETHYST BOY
FanfictionMenceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian urut sendiri ya, soalnya aku mau perbaiki tapi ga tau gimana, karena di daftar punyaku tersusun rapi. M...