AMETHYST BOY

¹⁵

Malam yang berisik disebabkan oleh hujan menemani Rezvan yang termenung di dalam kamar mewah bernuansa gelap miliknya setelah membaca deretan kalimat di kertas berlogo rumah sakit yang ada di genggaman tangan kekarnya.

Matam tajam merah Ruby menawannya menatap lekat satu kalimat yang membuat hatinya berdegup kencang.

'..kecocokan antara sampel mencapai 99,98%. Dengan ini kami nyatakan REZVAN THIERRY KYROZ & ACIEL OLIVER adalah Ayah dan Anak. '

Angka yang hampir tidak bisa dibantah. Angka yang memberikan kepastian. Tidak ada keraguan lagi. Tidak ada pertanyaan lagi. Semua jelas sekarang.

Perasaannya sekarang terasa campur aduk, entahlah dia tidak bisa mengutarakannya. Senang, bingung, lega, kesal, khawatir semua tercampur dibenak nya.

Bagaimana bisa? Itulah pikiran Rezvan sedari tadi.

Seingatnya dia tidak pernah melakukan hal itu selain dengan istrinya dulu dan setelah istrinya tiada.

Dan jika memang ia pernah melakukannya, siapa orang itu?

Rezvan mengalihkan perhatiannya pada map yang berisi biodata seseorang, orang kepercayaannya memberikannya saat ia sampai di mansion.

Perlahan tapi pasti, dengan cermat Rezvan membaca informasi yang tertera satu persatu.

Nama : Aciel Oliver
Gender ; Laki-laki
Lahir : 27 Desember xxxx
Umur : 12 Tahun
Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar
Alamat : Daerah pinggiran Kota nomor 7
Orang tua : Ayah ; Abian Oliver
Ibu : - (tidak diketahui)
Saudara : Tidak memiliki
Warna rambut : Silver (putih keperakan)
Warna mata : Ungu Amethyst
Warna kulit : Putih pucat
Golongan darah : Rh-null (golden blood)
Alergi : udang

Aciel Oliver, anak dari Abian Oliver. Ceria dan sedikit pemalu. Tinggal bersama di pinggiran kota. Ibu tidak diketahui. Lahir di RS KYROZ tanggal 27 Desember pada malam hari, riwayat kunjungan rumah sakit dirahasiakan. Memiliki golongan darah langka golden blood. Pernah belajar di Taman Kanak-kanak daerah pinggiran kota yang digurui oleh Theodore Silva. Alergi terhadap udang, rambut khas keluarga Kyroz namun mata yang berbeda. Cadel dan sangat menyayangi Papanya.

Rezvan sedikit mengerti tentang Aciel, walaupun informasinya masih sedikit setidaknya ini sudah berguna untuk kedepannya.

Dan yang jadi masalah adalah Abian Oliver. Informasinya seperti sengaja disembunyikan oleh suatu pihak, intel yang ia khususkan untuk mencari sampai sedikit kesusahan membobol akses pihak tersebut.

Tapi ia yakin orang-orangnya dapat menemukannya walaupun memakan waktu yang sedikit lebih lama.

Rezvan membereskan semua berkas dan beranjak menuju balkon kamarnya, hujan masih turun lebih deras dari yang tadi, gemuruh kilat bersautan membuatnya merasa sedikit khawatir pada anaknya yang baru ia ketahui tadi.

Pandangan datar nan tajam di wajah tegasnya memperlihatkan seakan-akan tidak ada masalah apapun yang menghampirinya, namun siapa sangka di dalam kepalanya penuh dengan rencana-rencana yang akan ia gunakan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Seringai menghiasi wajah rupawannya yang terlihat belum memasuki umur parubaya.

Menekan salah satu nomor di ponsel mahal miliknya, dan memerintah seseorang diseberang sana.

Inilah Kyroz, apapun yang mereka inginkan harus mereka dapatkan, bagaimana pun caranya.

•••

Abian terlihat bersemangat hari ini, senyum menawan yang dapat menarik perhatian orang-orang untuk melihatnya namak tidak pernah luntur seiring ia berjalan dengan map berisi berkas lamaran pekerjaan yang ia peluk di depan dadanya.