Tiga_Satu

20K 1.5K 133
                                    

Dedaunan pada pohon-pohon berguguran, suhu menurun dan banyak tumbuhan yang mengalami dormansi atau masa istirahat.

Pagi yang cerah mengawali hari di mansion Kyroz, sedikit berhawa dingin karena sedang memasuki musim dingin, tapi tidak menyurutkan kehangatan di mansion tersebut.

Para penghuni terlihat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Abian yang sedang menyiapkan sarapan, Rezvan yang menikmati kopi buatan Abian dengan berkas ditangannya, Frederic masih di kamar entah sedang apa, dan Travis mengecek motor favoritnya.

Sepertinya ada yang kurang..

Ah! Ternyata si kecil tidak ada!

Bagi yang penasaran dengan Si cadel berkaki pendek itu, sebenarnya ia masih tidur pulas di kamarnya. Semalam bayi itu begadang karena merasa tidak nyaman, entah karena apa. Mungkin anak kecil memang seperti itu.

Dia baru tertidur setelah ditimang-timang oleh Rezvan bolak balik berkeliling di dalam mansion, Abian jadi merasa kasihan dengan pria yang ingin menikah dengannya itu.

Frederic dan Travis ingin membantu, tapi si kecil rewel jika berpindah dari gendongan Daddynya. Jadi ya begitulah, pokoknya cuma mau sama Daddy.

Karena cuacanya dingin, Abian memakaikan pakaian hangat, kaus kaki dan kupluk di kepala Aciel sebelum turun untuk menyiapkan sarapan.

" Tuan, sarapannya sudah siap. " Suara lembut Abian mengalun memasuki rungu Rezvan yang masih sibuk dengan berkas pekerjaannya.

Rezvan mendongak, menatap wajah rupawan calonnya yang berdiri di sampingnya. Ia tersenyum dan mulai membereskan pekerjaannya.

Sebenarnya dia sedikit kecewa dengan panggilan Abian padanya, tapi tidak apa-apa ia akan menunggu sampai Abian berani memanggilnya tanpa embel-embel Tuan.

" Ken, panggil anak-anak untuk sarapan. Kecuali si kecil. " Titahnya pada Kendrick yang berada tak jauh dari tempatnya, dan menggandeng tangan putih milik Abian menuju meja makan.

" Tanganmu dingin, pakailah pakaian hangat untuk menghangatkan tubuhmu. " Ujar Rezvan seraya menghembuskan nafas hangat dari mulutnya pada tangan Abian yang ditangkup oleh tangan besarnya.

Abian tertawa kecil, dia merasa tersentuh dan juga senang diperhatikan seperti ini.

" Baiklah, terimakasih atas perhatiannya." Abian tersenyum lembut setelahnya. Membuat Rezvan berdebar-debar, sungguh ia sudah semakin jatuh hati pada pria manis di depannya ini.

Dalam posisi duduknya Rezvan merengkuh pinggang ramping Abian, dan menyembunyikan wajahnya pada dada Abian.

" Kau harus menikah denganku Aby, jangan dengan yang lain. Mengerti hm? " Gumam Rezvan di sela dekapannya.

Abian terkekeh geli, dia mendengarnya lagi. Lagi? Yap lagi, entah sudah berapa kali Rezvan mengatakan hal itu padanya selama ia tinggal disini. Dan hanya satu jawaban yang ia berikan padanya yaitu..

" Baiklah, Daddynya anak-anak. Aku hanya akan menikah denganmu."

Rezvan mendengus lucu, mengusap-usap gemas hidung mancungnya pada Abian. Dia senang mendengar jawaban itu.

" Ekhem! "

Kegiatan mereka berdua terhenti karena suara deheman keras berasal dari belakang mereka, membuat Rezvan berdecak kesal karena acara bermanja pada sang terkasihnya terganggu

" Tolong kondisikan kebucinan kalian, jangan membuatku sarapan dengan makan hati." Ketus Frederic dengan wajah masam.

Sungguh jengkel dia pagi-pagi harus melihat Daddy kurang ajarnya bermanja pada crushnya. Membuat mood jelek saja pria itu.

AMETHYST BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang