Malam semakin larut, dua orang laki-laki berbeda usia sudah nyaman berbaring di ranjang.
Mereka berdua telah berada di kamar yang nampak hangat sekarang, terlihat Aciel yang tertidur nyenyak di sebelah Papanya, dan Abian yang tengah termenung memikirkan sesuatu sambil mengusap-usap dada anaknya.
Ia tengah memikirkan seseorang yang mengantarkan anaknya pulang tadi, siapa ya? tidak mungkin kan orang itu Bos nya? Dan juga ia mau saja melakukan hal-hal merepotkan, seperti menolong anak kecil misalnya. Setaunya pekerjaan sebagai Bos itu pasti sangat sibuk. Ya sepertinya memang bukan, bisa saja dia menyuruh sekretarisnya, asistennya atau bawahannya. Abian yakin sekali.
Omong-omong ia belum pernah melihat Bosnya di kantor, nama Bosnya saja ia tidak tahu apalagi rupanya. Selama ia bekerja teman-temannya tidak pernah memberitahunya. Abian rasa itu karena ia sulit diajak berkomunikasi, tidak apa-apa ia maklum dengan itu.
Abian pikir ia harus membalas budi pada siapapun orang itu, Semoga saja mereka bisa bertemu dan ia dapat berterimakasih secara langsung.
Dan juga Abian tiba-tiba teringat dengan pemuda tampan yang ia tabrak tadi, ia jadi merasa bersalah lagi.
Wajah yang semula tadi menampilkan raut berpikir sekarang berubah menjadi cemberut.
Ia merapatkan dirinya pada Aciel, mencium pipi berisi Ciel lalu memeluknya berharap mengurangi rasa cemasnya dan menutup mata mencoba menyusul anaknya ke dalam mimpi.
Semoga pemuda itu baik-baik saja
°°°
Suara ketukan pintu mengudara di larut malam itu. Namun pria gagah nan tegap yang sedang membolak-balik kertas tak merasa terganggu sama sekali.
"Masuk"
"Dad, kau sudah menemukannya?"
"Sedikit lagi kita akan mengetahuinya Son"
Dua orang berbeda usai itu ialah Rezvan dan anaknya Travis. Travis datang menagih permintaannya beberapa hari yang lalu ke ruang kerja ayahnya.
Rezvan mengeluarkan selembar foto dan menunjukkannya pada Travis. "Bocah ini kan yang kau maksud"
Travis membulatkan matanya, sedikit terkejut sebenarnya. Kenapa di foto itu Aciel yang sedang tertidur bisa ada di dalam mobil Daddynya?
Satu fakta dari seseorang yang bernama Rezvan ini, ia tidak suka orang lain berada di dalam mobilnya. pengecualian untuk supir yang memang ia bayar untuk pekerjaan itu.
Melihat keterdiaman anaknya ia seolah tau apa yg dipikirkan anaknya.
"Daddy bertemu dengannya di kantor dan ya begitulah"
"Daddy tidak melukainya kan?!" Travis khawatir dan tanpa sadar meninggikan suaranya
"Calm down Son, apakah Ayahmu ini terlihat seperti melakukan hal itu?" Tanyanya sambil menyandarkan punggungnya pada kursi kerja mahalnya.
"Sayangnya iya" Travis mendengus dan mendudukkan dirinya pada sofa di dekat sana.
"Bagaimana menurutmu Dad?" Lanjutnya.
Rezvan menerawang sebentar dan menyunggingkan smirk yang menambah ketampanannya.
"Yeah, He's cute."
KAMU SEDANG MEMBACA
AMETHYST BOY
FanficMenceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian urut sendiri ya, soalnya aku mau perbaiki tapi ga tau gimana, karena di daftar punyaku tersusun rapi. M...