Tiga_Empat

21K 1.8K 215
                                    

Rezvan bergegas keluar dari gedung tempat ia dan kliennya merundingkan bisnisnya setelah semuanya dibereskan. Secepat mungkin ia menyelesaikan pekerjaannya agar cepat pulang dan menemui orang tercintanya. 

Bekal yang tadi ia bawa sudah habis, dan itu sangat lezat. Abian nya memang sangat hebat.

Ia sangat merindukan anak bungsu dan calon istrinya di rumah, sungguh ia tidak berbohong.

Supir di depan sudah siap menunggu Tuannya memasuki mobil, dengan Ken yang ada di sebelah kemudi.

Rezvan memasuki mobilnya, bersandar dengan nyaman di kursi belakang dan melonggarkan dasinya.

Mobil pun melaju dengan kecepatan rata-rata, takut kejadian tadi pagi terulang lagi.

Tentang Rezvan yang ingin membawa oleh-oleh untuk Aciel ia tidak melupakannya, ia bersungguh-sungguh ingin membawakannya pulang, ia penasaran tingkah manis apa lagi yang akan di buat oleh anak bungsunya itu.

Memikirkannya saja membuatnya tidak bisa menahan senyum. Tapi yang ia bingungkan apa yang harus dia belikan ya? Ia tidak tahu makanan kesukaan Aciel soalnya.

" Ken, makanan apa yang di sukai anak-anak? " Tanya Rezvan pada Ken yang sedang fokus di depan sana.

Ken melirik atasannya, lalu menjawab sopan.

" Anak-anak biasanya menyukai sesuatu yang manis-manis Tuan. Seperti Cokelat, permen atau eskrim." Jelas Ken seraya membaca tabletnya.

Rezvan berpikir sejenak, apa yang harus ia beli untuk orang di rumah.

" Apa Ciel alergi dengan Cokelat? " Tanya Rezvan mengantisipasi, ia ingat kalau anaknya itu punya alergi yang sama dengannya. Jadi bisa memungkinkan ada alergi lain kan.

" Menurut informasi kesehatan tuan muda, ia hanya alergi terhadap udang dan kerang Tuan."

Rezvan mengangguk mengerti dengan penjelasan asistennya.

" Berhentilah di toko kue nanti, dan Ken setelah makan siang cari ponsel keluaran terbaru lalu berikan padaku." Titahnya pada supir dan Kendrick yang di angguki oleh keduanya.

" Baik Tuan / dimengerti Tuan" 

Rezvan baru teringat sesuatu saat melewati toko perhiasan.

" Ken, apa cincin yang ku pesan sudah siap?" Tanya Rezvan.

" Sudah Tuan, tapi untuk cincin pernikahan tinggal sedikit lagi. Cincin tunangan sudah bisa diambil." Jelas Ken seraya melirik sang atasan.

" Sekalian ambil cincin yang selesai saat kau keluar nanti."

" Sesuai perintahmu Tuan."

Tak lama mobil berhenti di sebuh Toko roti dan kue. Rezvan keluar untuk membeli sendiri, hitung-hitung effort untuk anaknya.

Aroma manis dan gurih menyambut saat kakinya melangkah memasuki toko tersebut, pelayan yang mengetahui bahwa salah satu pembelinya anggota Kyroz dengan sopan menyapa dan mengarahkannya menuju etalase kue yang pajang.

" Kue seperti apa yang anda inginkan Tuan? " tanya pelayan itu ramah.

" Cokelat." Singkat Rezvan, sebenarnya ia ingin menjawab panjang tapi karena ia tidak pernah membeli sendiri jadi dia urungkan, biarlah pelayan toko itu yang mengurusnya.

" Kami memiliki banyak varian cokelat disini Tuan, kalau boleh tau Tuan ingin memberikannya pada siapa? Mungkin kami bisa merekomendasikan "

" Anakku. "

Pelayan tersebut tersenyum ramah dan menuntun Rezvan menuju etalase serba cokelat.

" Akhir-akhir ini anak-anak dan orang dewasa sedang meminati kue ini Tuan, namanya kue Cromboloni. Di dalamnya terdapat saus aneka rasa, anda bisa me-request rasa yang anda inginkan." Jelas pelayan itu seraya menunjuk satu persatu kue di balik kaca.

AMETHYST BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang